Masalah Iuran Sekolah, Puluhan Orangtua Siswa Datangi Disdik Riau, Pahmijan: Kita Segera Panggil Kepala SMK Perbankan Riau

  • Selasa, 21 Juli 2020 - 21:28:05 WIB | Di Baca : 3481 Kali

 

Seriau,- Puluhan orangtua siswa SMK Perbankan Riau mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Selasa (21/7) pagi. Kedatangan orangtua siswa kelas XII Angkatan 2019/2020 ini untuk mempertanyakan iuran pungutan yang dilakukan SMK Perbankan Riau.

Kepala Bidang SMK Disdik Riau Pahmijan.MPd ketika dikonfirmasi masalah ini mengatakan, pihaknya segera akan memangil Kepala SMK Perbankan Riau untuk mengklarifikasi masalah yang di hadapi oleh orangtua siswa. Dalam hal ini, Disdik Riau belum bisa mengambil keputusan apa yang menjadi tuntutan orangtua siswa. Disdik Riau yang merupakan atasan dari sekolah harus mengetahui apa yang sebenarnya terjadi." Saya akan pangil Kepala SMK Perbankan Riau untuk meminta klarifikasi apa yang menjadi persoalan menyebabkan orangtua siswa mempertanyakan iuran sekolah. Kita akan panggil kepala sekolahnya untuk mengetahui akar permasalahan yang sebenarnya," kata Pahmijan. MPd, Selasa (21/7) di Kantor Disdik Riau.

Pahmijan juga mengatakan masalah keuangan sekolah, hanya pihak sekolah yang mengetahuinya, Namun demikian, Disdik juga berhak mengetahui apa yang menyebabkan puluhan orangtua siswa mengadu ke Disdik Riau menanyakan masalah iuran sekolah." Kita belum tahu akar permasalahannya. Makanya, kita segera panggil kepala sekolahnya untuk menjelaskan persoalan ini," kata Pahmijan.

Sebelumnya, puluhan orangtua siswa SMK Perbankan Riau mendatangi Disdik Riau, Selasa (21/7) untuk menyampaikan aspirasi mengenai pengembalian uang Wisuda Siswa Kelas XII Angkatan 2019/2020. Salah satu perwakilan orangtua siswa, Ratna mengatakan kronologis awalnya pihak sekolah memberikan surat edaran pembayaran akhir siswa kelas XII tertangal 16 Januari 2020 beserta lampiran kegiatan kelas XII sebesar Rp 2.4 juta dan melunasi SPP sampai dengan bulan Juni 2020. Pada lampiran kegiatan, pihak sekolah tidak melampirkan rincian nominal perkegiatannya. Selanjutnya, karena kondisi Covid 19, maka acara wisuda yang seharusnya bulan Juni dilaksanakan, terpaksa dibatalkan oleh pihak sekolah. Akhirnya, pihak sekolah berinisiatif mengembalikan uang wisuda sebesar Rp 300 ribu secara bertahap mulai Senin tanggal 13 Juli 2020. Namun ketidakpuasan dengan jumlah nominal yang diberikan oleh sekolah, perwakilan orangtua tanggal 14 Juli datang kesekolah menanyakan rincian nominal Rp 2.4  juta tersebut.

Awalnya, pihak sekolah hanya menyampaikan secara lisan, namun setelah didesak orangtua siswa, akhirnya pihak sekolah mencetak rincian kegiatan namun tidak memakai kop surat sekolah, tanda tangan berwenang dan cap sekolah." Setelah dicetak dan dibagikan, walimurid meminta penjelasan rincian tersebut dari kepala sekolah, dikarenakan rincian tersebut tidak rasional." kata Ratna, Selasa(21/2)

Selanjutnya, pihak sekolah, kata Ratna juga berjanji akan melakukan rapat internal sekolah dengan pihak yayasan mengenai permasalahan ini. Pihak sekolah memberikan dua opsi yaitu nominal bisa tetap atau bertambah dan opsi kedua tetap melaksanakan wisuda tahun 2021. Namun, pada tanggal 16 Juli, pihak sekolah memberikan surat edaran baru melalui WA grup siswa kelas XII perkelas bahwa uang yang dikembalikan tetap Rp 300 ribu atau jika tidak memilih pengembalian dana maka wisuda tetap akan dilaksanakan tahun 2021," Dengan kronologi ini, kami perwakilan orangtua siswa ingin menyampaikan aspirasi ke Disdik Riau agar bisa menyelesaikan permasalahan ini," kata Ratna (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar