Pakar Ungkap Bahaya Isi Bensin Pakai Jeriken Mobil Wapres

  • Sabtu, 11 Juli 2020 - 19:11:33 WIB | Di Baca : 19297 Kali

SeRiau - Pakar keselamatan berkendara menilai proses pengisian bensin di mobil dinas cadangan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dilakukan dengan tidak aman. Hal itu disimpulkan dari pengamatan video proses pengisian yang beredar di media sosial.

Mobil dinas Mercedes-Benz S600 Guard dengan pelat merah itu terlihat sedang berhenti di pinggir jalan. Setidaknya ada lima orang berkemeja batik berkerumun di dekat lubang pengisian bensin yang berada di kanan bodi.

Satu dari lima orang itu memegang jeriken sembari terlihat menuang isinya, sementara satu orang lain yang berada di dekatnya terlihat fokus menjaga lubang pengisian. Satu orang yang jaraknya lebih jauh memegang ponsel seperti mengambil video.

Pakar keselamatan berkendara dari Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menjelaskan pengisian bensin mobil seperti terlihat pada video tidak dapat dibenarkan.

"Kasus begini dalam kondisi ideal tidak dibenarkan, dalam kondisi darurat mungkin bisa diterima. Itu mengisi bensin tidak di tempatnya, tidak steril, dan tidak menggunakan alat sebagaimana mestinya," kata Jusri saat dihubungi Sabtu (11/7).

Jusri mengatakan tidak steril maksudnya terlalu banyak orang saat proses pengisian, selain itu dia bilang tiga unsur penyebab terjadi api bisa jadi tidak diperhatikan. Ketiga unsur itu adalah oksigen, bahan mudah terbakar, dan panas.

Lalu dia juga menyoroti soal pengoperasian ponsel di dekat area bahan bakar. Seperti diketahui wacana ponsel memicu kebakaran sudah banyak disuarakan, bahkan dilarang keras digunakan selagi mengisi bahan bakar di SPBU.

"Tidak steril itu maksudnya mungkin ada orang merokok atau orang telepon. Yang namanya elektrik statis yang bisa memicu terjadi kebakaran. Ingat triangle fire, yaitu oksigen, bahan mudah terbakar, dan panas," kata Jusri.

Menurut Jusri seharusnya hal ini tidak pernah terjadi, apalagi dikatakan dalam level mobil kepresidenan.

"Dalam satu institusi saja hal ini tidak dibenarkan, ada suatu kesalahan dalam supervisi. Si pengemudi bisa jadi salah dan kenapa supervisor-nya tidak bisa mengawasi, itu ada SOP nya. Tidak mungkin tidak ada SOP," ucapnya lagi.

Jusri juga menyinggung soal penggunaan jeriken plastik untuk membawa bahan bakar yang dikatakan tidak tepat. Menurut dia seharusnya jeriken itu terbuat dari bahan alumunium yang tahan panas.

"Apalagi tadi plastik dibawa menjadi cadangan, itu enggak boleh, dia harus bahan metal atau alumunium. Memang ada plastik tertentu yang bisa, tetapi pada dasarnya plastik tidak direkomendasikan," kata Jusri.

Selain jeriken alumunium, peralatan yang dibutuhkan untuk mengisi bensin mobil yakni corong. Barang ini berguna agar bensin tidak tumpah saat dituang kemudian tercecer yang bisa jadi menimbulkan risiko kebakaran.

Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar telah menjelaskan mobil dinas wapres itu diisi bensin di pinggir jalan saat ikut dalam rangkaian kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat pada 8 Juli.

Oemar mengatakan pengisian menggunakan jeriken dilakukan bukan karena mobil sedang kehabisan bensin, namun disebut lantaran tidak ada SPBU yang menyediakan jenis bahan bakar sesuai S600 Guard.

Seperti diketahui bahan bakar yang cocok buat mobil ini adalah spesifikasi RON 95 seperti rekomendasi untuk mobil Mercedes-Benz lain yang dijual di Indonesia.

"Dalam setiap rangkaian VVIP selalu disiapkan BBM cadangan dalam jeriken di mobil teknisi. Saat diperlukan pengisian BBM dan tidak tersedia BBM yang sesuai dengan spesifikasi mobil VVIP di SPBU setempat maka digunakan BBM cadangan yang telah disiapkan," ucap Oemar.

Tips isi bensin pakai jeriken

Marcell Kurniawan, Training Director dari The Real Driving Center, menjelaskan berbagai hal yang mesti diperhatikan saat mengisi bensin mobil menggunakan jeriken.

1. Pastikan membawa cairan yang mudah terbakar menggunakan jeriken yang didesain untuk itu. Pilih jeriken yang sudah memiliki noozle (corong) agar proses pengisian lebih aman.

2. Jangan mengisi jeriken sampai penuh. Sisakan sedikit volume untuk ruang pemuaian bahan bakar.

3. Setelah menuang isinya, usahakan jangan menyisakan bahan bakar dalam jeriken. Disarankan tidak menyimpan sisa bahan bakar dalam jeriken, bila demikian hindari dari suhu tinggi atau panas matahari. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar