Startup Dilibas Pandemi, Kominfo Pede Ada Decacorn Tahun Ini

  • Kamis, 09 Juli 2020 - 20:27:07 WIB | Di Baca : 2681 Kali

SeRiau - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yakin bakal lahir tiga unicorn baru hingga 2024 dan decacorn tahun ini meski pandemi Covid-19 melanda.

Pandemi yang melanda Indonsia sejak Maret 2020 itu memang memberikan dampak pada roda perekonomian. Namun, Dirjen Aplikasi Informatika Semuel Pangerapan optimis roda perekonomian akan bergerak perlahan dan akan memulihkan bisnis digital.

Terutama sektor pariwisata yang terdampak akibat adanya pembatasan aktivitas untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Itu masih bisa tercapai. Ini dunia sedang memperbaiki dirinya dengan adanya pandemi. Termasuk memperbaiki sistem ekonomi yang akan bergerak, 2020 juga masih panjang," kata Semuel dalam acara konferensi virtual, Kamis (9/7).

Semuel mengatakan pemerintah masih menargetkan tiga unicorn atau startup dengan valuasi US$ 1 juta di Indonesia. Sektor yang berpotensi menjadi unicorn adalah sektor keuangan, pertanian, hingga pendidikan.

Di sektor keuangan, Semuel menyebut ada rumor merger dua startup keuangan. Ia enggan merinci perusahaan tersebut, namun satu tahun kebelakang santer adanya rumor merger antara Ovo dengan Dana.

"Keuangan, apalagi kalau ada penggabungan dua perusahaan layanan keuangan, ini potensi akan jadi unicorn," ujar Semuel.

Semuel mengatakan sesungguhnya ada beberapa startup yang sudah meraih status unicorn. Namun startup tersebut enggan untuk mengumumkan status unicorn tersebut.

"Sebenarnya ada yang datang ke saya dan bilang sudah unicorn tapi mereka tidak mau mengumumkan. Itu banyak juga, saya juga tidak bisa sebutkan," tutur Semuel.

Lebih lanjut, Semuel mengatakan sektor pariwisata akan bangkit begitu pandemi Covid-19 berakhir. Sebab ia mengatakan banyak orang yang 'gatal' untuk melancong setelah berbulan-bulan tak dapat melancong.

"Saya rasa begitu boleh berangkat, orang-orang sudah gatal mau berjalan atau liburan, itu kan pasti akan dipenuhi pelancong," tutur Semuel.

Semuel mengatakan ekonomi akan pulih seiring dengan adanya penyesuaian terhadap protokol kesehatan sembari menunggu adanya imunitas kelompok dan keberadaan vaksin.

Startup dihantam pandemi Covid-19

Riset dari Katadata Insight menunjukkan dampak negatif terhadap bisnis startup akibat Covid-19. Survei dilakukan Mei hingga Juni yang melibatkan 139 startup.

Pada akhir 2019, hasil penelitian menunjukkan 74,8 persen mengaku kondisi perusahaan baik/sangat baik. Sementara 21,6 persen mengakui kondisi biasa saja dan kondisi buruk/ sangat buruk sebanyak 3,6 persen.

Saat masa pandemi Covid-19, hanya 33 persen mengaku berada di kondisi baik/sangat baik. Sementara 24,5 persen menjadi biasa saja, sedangkan 42,5 persen menjadi buruk/sangat buruk.

Dari sudut pandang positif, 57,5 persen startup mengaku berada kondisi baik/sangat baik dan biasa saja di kala pandemi Covid-19. Lebih besar dibandingkan startup yang berada di kondisi buruk/sangat buru dengan angka 42,5 persen.

"Kondisi pandemi tidak 100 persen terkena dampak negatif. Negatifnya, yang kondisi buruk hampir setengahnya saat pandemi. Dalam sudut pandang positif, yang mengaku baik dan biasa saja lebih dari 50 persen saat Covid. Sekitar 57,5 persen mengaku baik dan biasa saja, sedangkan 42,5 persen buruk/ sangat buruk," kata Direktur Riset Katadata Insight Center, Mulya Amri.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode 2019-2024 Johnny G. Plate berambisi Indonesia akan memiliki perusahaan startup dengan status hectacorn atau  memiliki valuasi US$100 miliar.

Selain itu ia juga berambisi untuk melahirkan lebih banyak perusahaan unicorn dengan valuasi US$1 miliar. Johnny G. Plate juga mengatakan tiga perusahaan rintisan (startup) akan menyandang status unicorn hingga 2024. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar