SeRiau - Sebanyak 156 orang dilaporkan tewas dalam aksi protes di Ethiopia setelah kematian seorang penyanyi ternama, Hachalu Hundessa. Dikutip Reuters, Minggu (5/7), seorang pejabat keamanan regional senior, mengatakan jumlah korban tewas bertambah drastis dari perhitungan awal sebanyak 80 orang.

Hachalu diduga ditembak pada Senin (29/6) malam di Addis Ababa, kerusuhan langsung pecah sehari setelah insiden tersebut. Sepanjang pekan kemarin, wilayah Oromia dan Addis Ababa diliputi situasi mencekam. 

Kepala Biro Keamanan dan Perdamaian Oromia, Jibril Mohammed, mengatakan 156 orang itu adalah mereka yang tewas di wilayah Oromia, yang merupakan wilayah yang paling parah dilanda protes.

156 orang yang meninggal dunia, terdiri dari 145 orang warga sipil dan 11 orang personel keamanan.

Hachalu merupakan tokoh penting dari Suku Oromo. Sebagai aktivis sekaligus penyanyi, beberapa karyanya kerap dijadikan lagu bagi para demonstran di Ethiopia. 

Lagu-lagu Hachalu menyatukan para generasi muda di Ethiopia, khususnya saat momen protes besar-besaran di negara tersebut dan berujung pada reformasi politik tahun 2018 silam. (**H)

Sumber: kumparanNEWS