Menjadi Nomor Empat Dunia, India Catat Angka Lebih Setengah Juta Kasus Covid-19

  • Sabtu, 27 Juni 2020 - 19:33:40 WIB | Di Baca : 2135 Kali

SeRiau - Kasus Covid-19 di India semakin mengkhawatirkan. Angka kematian baru bertambah lebih dari 300 jiwa dalam sehari yang terjadi pada Jumat (26/6), sehingga total angka kematian karena Covid-19 di India secara global mencapai 15,712 per Sabtu (27/6), menurut data Worldometers.

Sementara angka kasus baru positif Covid-19 bertambah lebih dari 18.000 sehari yang terjadi pada Jumat (26/6) sehingga total angka kasus positif Covud-19 d negara itu menjadi 510,672 per Sabtu.

Data itu menjadikan India menempati urutan keempat dunia sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak.

Para pakar kesehatan mengatakan infeksi diperkirakan akan terus meningkat di India dan menasihati pemerintah federal untuk memprioritaskan pengurangan angka kematian akibat Covid-19.

Direktur Institut Epidemiologi Nasional, Dr Manoj Murhekar, mengingatkan agar ada pencegahan segera sebelum kasus semakin meluas dan memakan korban yang semakin banyak.

“Fokus kami harus pada pencegahan kematian dan tidak benar-benar macet karena jumlahnya. Jumlahnya akan meningkat,” kata Murhekar, dikutip dari Reuters.

Kelompok studi COV-IND-19, yang dipimpin oleh Bhramar Mukherjee, seorang profesor biostatistik dari University of Michigan, meramalkan bahwa India dapat mencapai 770.000 hingga 925.000 kasus pada 15 Juli.

Virus ini terutama menyerang kota-kota berpenduduk padat di India dan sekarang ada kekhawatiran besar bagi New Delhi yang telah melampaui Mumbai dengan hampir 80.000 kasus.

Beberapa rumah sakit di kota seperti New Delhi memperluas pelayanan dengan membangun fasilitas sementara yang menempatkan ribuan ranjang tidur untuk karantina dan merawat pasien.

Kekurangan staf juga menjadi perhatian. Saat ini staf yang ada nyaris menyerah karena terlalu banyak pasien yang harus dirawat juga korban meninggal yang memenuhi kamar jenazah.  

Akibatnya, rumah sakit mengimbau hanya orang-orang yang sangat membutuhkan saja yaitu yang dalam kondisi darurat yang akan dilayani. Bagi mereka yang masih bisa melakukan karantina mandiri sebaiknya agar mengisolasi diri di rumah.

"Kita harus memastikan mereka yang benar-benar membutuhkan perawatan tidak ditolak layanannya," kata Dr Giridhar R. Babu, seorang ahli epidemiologi di Yayasan Kesehatan Masyarakat India. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar