Positif Covid-19 di Pekanbaru Bertambah 13 Orang, Jubir Sebut Gelombang Kedua

  • Senin, 22 Juni 2020 - 18:40:06 WIB | Di Baca : 1903 Kali

SeRiau - Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru masuk second wave atau gelombang kedua. Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Senin (22/6) pukul 17.00 WIB kasus positif bertambah 13 orang. 

Dengan bertambahnya 13 orang kasus positif Covid-19, sehinga total kasus positif di Pekanbaru mencapai 65 orang. Diketahui 39 orang dinyatakan sembuh, 21 orang masih dirawat dan 5 orang meninggal dunia.

Dikatakan oleh Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, dr Muli bahwa saat ini kasus positif Covid-19 di Pekanbaru bertambah sebanyak 13 orang. Penambahan itu merupakan penambahan kasus terbanyak di Pekanbaru.

"Ini merupakan kasus terbanyak yang kita dapatkan selama wabah Covid-19 di Pekanbaru. Mudah-mudahan ini tidak ada penambahan lagi," kata Mulyadi saat memberikan keterangan pers di Gedung MPP Pekanbaru, Senin (22/6/2020).

Disebutkannya, untuk penambahan kasus positif pertama ialah Tuan SZM (24) warga Kelurahan Sekip, Kecamatan Limapuluh. Pasien diketahui masuk rumah sakit pada 18 Juni dengan riwayat perjalanan dari Jakarta. Hasil rapid test menunjukan reaktif dan ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), komorbid tidak ada dan dirujuk ke RSUD Arifin Achmad.

"Pasien SZM ini merupakan kasus baru atau generasi pertama. Pasien ada riwayat perjalanan dari Jakarta," ujar Mulyadi.

Pasien kedua yaitu Nona GSN (41) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir. Pasien ketiga Tuan RDP (18) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir. Pasien keempat Nona RDR (13) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir.

Kemudian pasien positif ke-5 yaitu Nona E (54) warga Umban Sari, Kecamatan Rumbai. Ke-6 Tuan FAA (25) warga Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai. Pasien ke-7 Tuan FO (23) warga Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai.

Mulyadi mengatakan, bahwa kasus positif kedua hingga ketujuh adalah keluarga inti dan keluarga dekat dari pasien positif Covid-19 Tuan NC. Perlu diketahui, bahwa Tuan NC merupakan PDP meninggal yang dinyatakan positif Covid-19.

"Ini adalah sebaran kasus positif generasi kedua. Di mana generasi pertama ialah Tuan NC yang datang dari Palembang dan menyebar ke enam pasien yang dinyatakan positif saat ini, yang kita sebut generasi kedua," terangnya.

Ia melanjutkan, tambahan kasus positif ke-8 ialah Tuan FPS (35) warga Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir. Kemudian pasien ke-9 ialah anak dari SX yang masih berumur 4 tahun warga Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir.

Selanjutnya pasien positif ke-10 ialah Tuan ZJ (62) tahun warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir. Ke-11 Tuan JO (27) warga Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir.

Mulyadi menjelaskan, pasien positif Tuan FPS, anak SX, Tuan ZJ, dan Tuan JO merupakan hasil tracking kontak erat dengan pasien Nona NY. "Di mana tambahan pasien positif ini merupakan keluarga inti dan keluarga dekat dari Nona NY," jelasnya.

Diketahui juga, bahwa Non NY merupakan pasien positif Covid-19 klaster BRI yang saat ini dirujuk ke RSUD Arifin Achmad.

Kemudian untuk tambahan kasus positif Covid-19 ke-12 dan 13 yaitu Nona NM (43) warga Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, dan Tuan YZ (25) warga Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai.

Mulyadi menyampaikan, bahwa pasien positif NM dan YZ merupakan kontak erat dari pasien positif Nona GSN. Kedua pasien tersebut merupakan teman sekantor dari pasien Nona GSN.

"Perlu diketahui bahwa, pasien NM dan YZ ini adalah generasi ketiga. Kedua Pasien kontak erat dengan GSN. Di mana GSN merupakan generasi kedua yang kontak erat dari generasi pertama yaitu Tuan NC," ungkapnya.

Dari data penambahan kasus positif saat ini, Ia mengatakan ada 4 klaster. Yaitu klaster Palembang, Jakarta, BRI, dan klaster teman sekantor.

Mulyadi menilai, sebaran kasus positif saat ini tersebar merata. Bahkan Ia juga menyebut bahwa penyebaran kasus ini sudah masuk gelombang kedua.

"Penyebaran kasus gelombang kedua ini, tersebar merata. Artinya ini adalah sangat membahayakan bagi kita semua," ucapnya.

Ia berharap agar tim gugus tugas kembali merapatkan barisan untuk lebih agresif menemukan kasus. Sesuai dengan arahan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus untuk menemukan kasus, obati dan sembuhkan. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar