Anak Tenaga Medis Covid 19 dan Hafiz Alquran Dapat Prioritas di PPDB SMA/SMK, Kadisdik Riau: Jumlahnya Masih Didata

  • Sabtu, 20 Juni 2020 - 19:30:26 WIB | Di Baca : 3355 Kali

 

Seriau,- Dinas Pendidikan Provinsi Riau memberikan jatah khusus kepada anak tenaga medis dan non medis Covid 19. Pemberian jalur khusus ini sesuai dengan arahan Gubernur Riau H. Syamsuar untuk memperhatikan anak yang orangtuanya menangani langsung pasien Covid 19

" Ini sebagai bentuk penghargaan dari Pemerintah Provinsi Riau kepada anak yang orangtuanya bertugas sebagai tenaga medis dan non medis menangani langsung pasien Covid 19 untuk mendaftar pada PPDB SMA/SMK tahun ini. Sejauh ini proses pendaftaran masih berlangsung dan saya belum tahu berapa orang anak tenaga medis dan non medis Covid 19 yang sudah mendaftar disekolah baik SMA dan SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Zul Ikram, Jumat (19/6) di Pekanbaru.

Dikatakan Zul Ikram, tenaga medis dan non medis yang menangani langsung pasien Covid ini seperti dokter, perawat, tenaga labor, dan supir ambulance. Besar kuota yang diberikan kepada jalur khusus bagi anak tenaga medis dan non medis yang terlibat langsung pada pasien Covid 19 sebesar 2 persen. Bagi orangtua bisa mendaftarkan anaknya disekolah terdekat sehingga kebutuhan belajar mereka dapat terlayani dengan baik." Kita ingin beri apresiasi kepada anak tenaga medis dan non medis sebagai garda terdepan yang berjuang dalam penanganan Covid 19 di Riau sebesar 2 persen. Ini bentuk apresiasi yang kita berikan," kata Zul Ikram.

Selain jalur khusus untuk anak tenaga medis dan non medis yang menangani langsung pasien Covid 19, kata Zul Ikram, Disdik Riau juga memberikan jalur khusus bagi hafiz alqur'an untuk dijadikan prioritas pada penerimaan peserta didik baru tahun ini. Hafiz qur'an ini masuk dalam jalur prestasi yang dialokasikan sebesar 30 persen terdiri dari prestasi akademik, prestasi non akademik dan hafiz qur'an. Siswa yang hafiz qur'an ini, minimal mereka menghafal 3 juzz dengan menunjukan sertifikat dari LPTQ provinsi dan kabupaten/kota." Mereka yang diterima tergantung dari kompetitornya. Kalau siswa
hafal 3 juz dan ternyata masih ada yang lebih tinggi hafalanya, secara otomatis dari sistem perangkingan yang lebih tinggi itu, yang kita terima." terang Zul Ikram. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar