Gempa M 5,0 Guncang Sulawesi Tengah, Tidak Berpotensi Tsunami

  • Rabu, 17 Juni 2020 - 19:48:36 WIB | Di Baca : 1747 Kali

SeRiau - Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo M 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, petang ini Rabu (17/6/2020).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), gempa bumi ini memiliki parameter awal M 5,0 yang kemudian update dengan magnitudo M 4,8.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc, mengatakan bahwa episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,75 LS dan 122,18 BT.

Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 26 kilometer arah Tenggara Morowali, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah pada kedalaman 22 kilometer.

Menurut Rahmat, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Matano segmen Geresa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique turun atau oblique normal," kata dia.

Hasil pemodelan BMKG terhadap gempa bumi yang berlokasi di laut ini tidak menunjukkan ada potensi tsunami.

Kendati demikian, dampak getaran atau guncangan gempa bumi ini dirasakan di berbagai wilayah dengan skala intensitas bervariasi, seperti getaran dirasakan di wilayah Bahodopi dengan skala intensitas IV-V MMI.

"Getaran dirasakan hampir semua penduduk (Bahodopi), orang banyak terbangun," jelas dia.

Sementara, di wilayah Bungku, getaran dirasakan dengan skala intensitas IV MMI, di mana bila pada siang hari, umumnya akan dirasakan oleh banyak orang dalam rumah.

Kemudian, di wilayah Malili intensitas getaran terjadi dengan skala II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan akan truk berlalu.

"Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," tuturnya.

Terkait gempa bumi susulan, hasil monitoring hingga pukul 18.39 WIB, Rabu (17/6/2020) oleh BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

BMKG pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Upayakan juga untuk menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," kata dia. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar