New Normal, BI Tak Ubah Proyeksi Ekonomi Nasional

  • Senin, 08 Juni 2020 - 08:02:07 WIB | Di Baca : 1968 Kali

SeRiau - Bank Indonesia (BI) menyatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tetap di kisaran 2,3 persen pada tahun ini, meski pemberlakuan tatanan hidup baru atau new normal di tengah pandemi virus corona atau covid-19 segera berjalan. Salah satunya DKI Jakarta yang mulai melalui tahap transisi PSBB.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan proyeksi ekonomi nasional tetap di kisaran 2,3 persen karena perkiraannya sudah memasuki kemungkinan pelaksanaan PSBB yang memang diperkirakan hanya berlangsung selama 2,5 bulan. Kemudian, juga mempertimbangkan tahap new normal usai pandemi corona.

"Waktu BI membuat proyeksi ekonomi, itu sudah mempertimbangkan PSBB ketat selama dua bulan. Lalu, secara bertahap dibuka sedikit demi sedikit pada kuartal II 2020 dan selanjutnya," ungkap Perry saat konferensi pers virtual, akhir pekan lalu.

Selain itu, ia mengatakan proyeksi BI juga sudah memasuki data terbaru dari kinerja ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 sebesar 2,97 persen. Begitu pula, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang akan turun pada kuartal II 2020, namun meningkat pada kuartal III dan IV 2020.

"Jadi, harapan kami tetap dekati 2,3 persen (sampai akhir tahun)," ujarnya.

Kendati begitu, Perry mengatakan BI akan senantiasa memantau perkembangan ekonomi di masa transisi dan new normal nanti. Sebab, menurut kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beberapa sektor ekonomi dan sosial akan mulai dibuka secara bertahap mulai hari ini.

"Tentu saja dengan mulai bertahap aktivitas ekonomi, ekonomi akan berangsur membaik, misal toko mulai dibuka meski omzet 50 persen, tapi itu kan dari nol, dari yang kemarin tidak buka, sekarang buka. Ini akan mendorong aktivitas ekonomi dan pendapatan masyarakat," jelasnya.

Di sisi lain, BI juga akan mengikuti ketentuan masa transisi PSBB ke new normal dari Pemprov DKI Jakarta pada pelaksanaan tugas kerja bank sentral nasional. Begitu pula dampaknya bagi transaksi di perbankan, jasa keuangan, pasar keuangan, dan industri.

"Untuk pelaksanaan tugas kritikal di BI maupun bank, tetap saja mekanismenya split operasional dilakukan. Yang non kritikal, selama ini BI lakukan WFH 99 persen, apakah dari 99 persen ini akan turun jadi 75 persen atau 50 persen, itu akan kami pantau dan siapkan untuk berjalan secara bertahap, bisa dikurangi dari waktu ke waktu," imbuhnya.

Sebelumnya, Anies mengumumkan PSBB DKI akan memasuki masa transisi ke new normal mulai bulan ini. Sejumlah sektor bisnis akan dibuka secara bertahap dengan kapasitas populasi sekitar 50 persen mulai 8 Juni 2020. (**H)


Sumber: CNN Indonesian





Berita Terkait

Tulis Komentar