Era New Normal, Momentum Menuju Revolusi Industri 5.0

  • Jumat, 05 Juni 2020 - 21:22:04 WIB | Di Baca : 3001 Kali

SeRiau - Sektor infrastruktur masih menjadi prioritas pembangunan di pemerintahan Presiden Joko Widodo sekalipun fokus utama visi pembangunan periode keduanya beralih pada pengembangan sumber daya manusia.

Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut (IMI), Lukman Edy menyebutkan pandangan tersebut setidaknya dapat dilihat dari daftar proyek strategis nasional yang mayoritas masih diwarnai pembangunan infrastruktur.

"Wajar saja orang berpandangan begitu karena memang faktanya pembangunan infrastruktur baru bisa dirasakan kehadirannya pada periode Presiden Jokowi," kata Lukman Edy kepada wartawan, Jumat (5/6).

Lukman Edy menyebutkan, serangan pandemik Covid-19 sempat menyebabkan anggaran infrastruktur dipangkas cukup drastis. Kementerian PUPR melansir anggaran infrastruktur berkurang hingga 40 persen untuk mendukung program penanggulangan Covid-19.

Kebijakan new normal yang baru saja dicanangkan pemerintah, bagi Lukman, memberi angin segar bagi dunia konstruksi. Walaupun, dalam pelaksanaannya tetap harus sesuai dengan protokol kesehatan.

"Karena itu dibutuhkan re-engineering terhadap skema-skema pembangunan infrastruktur yang lama, dan mencari terobosan baru," ujar Wakil Komisaris Utama PT Hutama Karya ini.

Lanjutnya, dunia konstruksi tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Sebab itu, new normal bisa menjadi momentum bagi dunia konstruksi menemukan model-model baru yang lebih efektif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Menurut Lukman Edy, era new normal dapat dijadikan momentum untuk segera beralih pada konsep society 5.0. Utamanya pada iklim infrastruktur di Indonesia.

“Karena infrastruktur lah yang paling memungkinkan untuk memadukan SDM dengan teknologi 4.0”, jelasnya.

Pemanfaatan teknologi informasi pada bidang infrastruktur di era new normal ini seharusnya tidak hanya dalam kegiatan internal perkantoran, tetapi juga dalam pengelolaan pekerjaan infrastruktur.

Misalnya seperti digitalisasi pengelolaan jalan tol, pelangsanaan lelang yang berbasis digital untuk mengurangi penggunaan kertas dalam pengajuan.

Selain itu dalam pengembangan konstruksi harus mulai terbiasa menggunakan drone dan pelibatan UMKM dalam memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur.

"Dunia konstruksi harus menyesuaikan dan mentransformasikan diri dengan kondisi new normal," ujarnya.

Sambungnya, dukungan teknologi 4.0 mutlak diperlukan untuk misi penyelesaian pekerjaan secara efektif, effisien dan tepat waktu dan mencapai hasil yang maksimal.

"Dengan begitu, kita benar-benar akan masuk di era society 5.0 dengan memanfaatkan momentum new normal ini," pungkasnya. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar