Peran Bung Karno Mengenalkan Pancasila ke Seluruh Dunia

  • Sabtu, 30 Mei 2020 - 07:48:58 WIB | Di Baca : 2453 Kali

SeRiau - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengatakan, Presiden Soekarno memiliki peran besar dalam memperkenalkan Pancasila kepada dunia internasional.

Presiden pertama RI yang akrab disapa Bung Karno itu memperkenalkan Pancasila lewat pidatonya di Sidang PBB, 60 tahun lalu.

"Bung Karno menyangkal pendapat Bertrand Russel, seorang filsuf Inggris, yang membagi dunia hanya ke dalam dua poros ideologi, yaitu kapitalisme dan komunisme. Bung Karno mengatakan, Indonesia tidak dipimpin oleh kedua paham itu," kata Basarah dalam keterangan tertulis, Jumat (29/5/2020).

"Bung Karno dengan lantang mengucapkan, 'Dari pengalaman kami sendiri dan dari sejarah kami sendiri tumbuhlah sesuatu yang lain, sesuatu yang jauh lebih sesuai, sesuatu yang jauh lebih cocok. Sesuatu itu kami namakan Pancasila'," papar Basarah menirukan ucapan Bung Karno di sidang PBB kala itu.

Basarah menuturkan, mengingat kembali sejarah sangat penting untuk merefleksikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Basarah, Bung Karno berhasil menyintesiskan berbagai pandangan yang telah muncul dan mengonseptualisasikannya menjadi intisari Pancasila.

Istilah Pancasila itu sendiri berasal dari Bung Karno setelah meminta pendapat seorang ahli bahasa.

"Dengan demikian, Pancasila menjadi ideologi yang lebih sesuai dan lebih cocok dengan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia," tutur Basarah.

Mengutip artikel berjudul Mengapa Pancasila Begitu Penting? yang ditulis oleh Yudi Latif (2011), Bung Karno dengan kepercayaan diri berpidato menguraikan Pancasila di muka Kongres Amerika Serikat, dalam kunjungan pertamanya ke negeri itu (16 Mei-3 Juni 1956).

Setiap sila disebutkan, hadirin bertepuk riuh, diakhiri dengan aplaus panjang. Tampak di sana, betapapun rumusan Pancasila itu digali dari bumi Indonesia, kandungan nilainya bisa diterima secara universal.

Keberanian Bung Karno mengampanyekan Pancasila kepada dunia kembali disampaikan dalam pidatonya di PBB, 30 September 1960, yang berjudul ”To Build the World Anew”.

Seperti diketahui, melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, Presiden Joko Widodo telah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.

Momentum bersejarah itu identik dengan gagasan Soekarno yang diungkapkan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.

Soekarno ingin menyatakan kepada peserta BPUPKI perlunya bangsa ini memiliki dasar negara sebaga pedomannya.

Lima prinsip dari Soekarno akhirnya dikaji ulang oleh peserta dan akhirnya disetujui.

Sampai sekarang, momentum ini terus diperingati dari tahun ke tahun sebagai bagian dari kesadaran masyarakat Indonesia akan perumusan awal dari dasar negara. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar