Di Duga Potensi Kebocoran Bansos Tahap Pertama Rp 2,3 M lebih

  • Kamis, 28 Mei 2020 - 18:08:33 WIB | Di Baca : 3383 Kali
Anggota DPRD Sidak ke Gudang Bulog

 

SeRiau-  Dari Sidak yang dilakukan anggota DPRD Pekanbaru Ke dua lokasi Bulog di duga ada potensi Kerugian sebesar Rp 2,3 M.
Hal ini di sampaikan oleh Anggota DPRD Pekanbaru Roni Pasla SE.

Menurut Roni Dari Informasi  Manager Pemasaran bulog wilayah Riau dan Dari hasil turun lapangan anggota DPRD Kota Pekanbaru ke dua lokasi yaitu gudang PT. SPM di Jl. Patimura ujung dan Gudang bulog di Jalan Jendral Sudirman di dapat informasi bahwa bantuan paket sembako tahap 1 sebanyak 45.625 paket di kerjakan oleh PT. SPM sebanyak 15.625 paket dgn menggunakan beras CBP sebanyak 100 ton.

Kemudian Menurut Roni 30.000 paket di kerjakan oleh Bulog dengan isi paket beras 5 kg, mie instan 1 dus, sarden 6 kaleng minyak goreng 2 liter dan gula. Harga perpaket sudah termasuk pengepakan dan pendistrubusian sampai ke kelurahan adalah sebesar Rp.248.068" tuturnya

Kemudian untuk bantuan tahap II adalah sebanyak 60 ribu paket lebih dengan isi paket yg tidak jauh berbeda. Hanya sarden ukurannya lebih besar pada paket baru ini berjumlah 2 kaleng, yg lainnya sama, Tetapi harganya Rp 170 Ribu

"Untuk bansos tahap II ini baru didistribusikan sebanyak 1.346 paket tersebar di dua kecamatan. Paket yg tersedia di gudang sebanyak lebih kurang 3 rb paket. Sisanya belum di paketkan, tetapi barangnya sudah ada di gudang.
Oleh karena itu ada hal yang harus menjadi pertanyaan kita adalah mengenai perbedaan harga paket yang sangat jauh tersebut" tegas Roni.

Belum lagi jika paket ini dikurangi pajak yg sdh terlanjur dimasukkan. Selisih harganya hampir 80 ribu, jika di total dengan 30 ribu paket maka lebih dari 2.3 M selisihnya," Selisihnya 2,3 M" tutur Roni

Dilanjutkan Roni untuk selanjutnya yang menjadi perhatian kita adalah sisa paket yang 50 ribu lebih ini kapan akan didistribusikan" Karena di gudang bulog sendiri untuk saat ini tidak ada aktifitas pengepakkan. Sementara PSBB sdh selesai diterapkan dan dikabarkan tidak dilanjutkan" tegasnya. (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar