Disorot Warganet Soal Tanda 'Keluarga Miskin', Pemko Pekanbaru Ganti dengan Keluarga Penerima Manfaat

  • Jumat, 08 Mei 2020 - 19:29:23 WIB | Di Baca : 2229 Kali

SeRiau - Kata-kata keluarga miskin yang digunakan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk menandai masyarakat penerima bantuan dari Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial menjadi sorotan warganet di media sosial. Menyikapi hal itu, pihak Pemko pun langsung mengganti cap keluarga miskin penerima bantuan menjadi keluarga penerima manfaat.

Dikatakan oleh Wali Kota Pekanbaru Firdaus, bahwa memberi tanda rumah warga miskin dengan cat semprot karena ada yang mengritik agar bantuan tepat sasaran, maka warga miskin dibedakan atas kelompoknya masing-masing. Namun, saat diberi tanda yang bertuliskan keluarga miskin penerima bantuan, Pemko Pekanbaru malah mendapatkan kritikan melalui media sosial.

Sebelumnya Kementerian Sosial membagi tiga kelompok penerima manfaat, yaitu warga miskin, warga hampir miskin, dan warga rentan miskin. Kemudian pada saat pandemi Covid-19, ada tambahan bantuan yang diberikan pemerintah kepada warga yang terdampak Covid-19. Sehingga penerima bantuan itu menjadi 4 kelompok.

"Jadi sebelumnya, sebutan di Kementerian Sosial (Kemensos) itu memang miskin, atau yang sekarang kita ganti dengan penerima manfaat," ujar Firdaus, Jumat (8/5/2020).

Dijelaskannya, padahal rumah itu diberi tanda cat semprot guna membedakan warga miskin di tiap kelompok tersebut. Namun, karena adanya sorotan maupun kritikan di media sosial, pihaknya menggati tulisan keluarga miskin penerima bantuan menjadi keluarga penerima manfaat.

"Yang sebelumnya keluarga miskin penerima bantuan, kini diganti menjadi keluarga penerima manfaat," sebutnya.

Kesempatan yang sama, Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru Azwan mengatakan, cap rumah warga miskin diubah hari ini dari cat semprot ke bentuk stiker ukuran besar. Tulisannya, Kelurga Penerima Manfaat.

"Mulai hari ini, kami akan buat seperti ini. Jumlah penerima bantuan untuk 4 kelompok juga sudah ketemu," ucapnya.

Perubahan tulisan warga miskin mengacu kepada surat edaran menteri yang baru. Kata miskin sebelumnya digunakan karena petunjuk Kemensos sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah daerah diperintahkan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengumpulkan data masyarakat yang terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Warga yang didata ini dinamakan warga miskin baru. Guna mendapatkan data itu, maka Pemko Pekanbaru mengerahkan ketua RT dan RW. 

Kemudian, para ketua RT dan RW memasukkan data. Data dimasukkan oleh sarjana pendamping dari Kemensos. 

Setelah didata, jumlah warga miskin baru yang diajukan sekitar 132.275 KK. Padahal di Pekanbaru, hanya ada 338.000 KK.

Ternyata, warga miskin baru tadi ada yang masuk tiga kelompok didaftar Kemensos dengan total 35.998 KK.

Setelah dikurangi dengan tiga kelompok penerima Kemensos, maka diperoleh angka warga miskin baru sebenarnya yaitu 96.277 KK. Karena waktu PSBB tahap pertama hampir habis, sembako tersebut segera dibagikan sebanyak 15.625 KK. (**H)





Berita Terkait

Tulis Komentar