Pak Jokowi, Setop Politisisasi Bantuan Pandemik Covid-19!

  • Rabu, 29 April 2020 - 18:57:02 WIB | Di Baca : 3320 Kali

SeRiau - Pendistribusian paket bantuan berupa sembako untuk masyarakat miskin dan rentan miskin akibat pandemik virus corona baru (Covid-19) dari pemerintah, terpaksa tertunda lantaran pengemasan yang menggunakan tas merah putih bertulis “Bantuan Presiden” belum rampung dibuat.

Hal ini pun mendapat kritikan tajam dari banyak kalangan. Salah satunya datang dari pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran yang dengan tegas mengatakan Setop ‘politisasi’ bantuan Pandemik Covid-19 .

"Tidak bisa disangkal jika distribusi bantuan korban menjadi ‘sexy’ dimata pejabat publik, yang dipercaya bisa untuk mendongkrak ‘rating’ citra diri seakan pro-publik," jelasnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/4).

Andi juga menilai, bisa jadi aksi pemerintahan Joko Widodo ini sekadar untuk dijadikan sebagai ajang membayar janji-janji yang pernah ditawarkannya di masa lalu

"Melabeli bantuan dengan sesuatu ‘simbol’ semisal bantuan presiden, adalah bagian dari positioning pencitraan tersebut," tegasnya.

Sebanyak 1,3 juta bantuan sosial untuk keluarga miskin dan rentan miskin tengah dipersiapkan oleh Kementerian Sosial. Nilai bantuan sebesar Rp 300 ribu per paket yang akan disalurkan dua kali dalam sebulan itu disiapkan di sejumlah tempat.

Belakangan pengepakan sempat tersendat karena kantong bertulis "Bantuan Presiden" tidak cukup. Pengepakan sempat hanya 5 ribu bungkus sehari, padahal targetnya 20 ribu paket.

Adapun tas bertuliskan "Bantuan Presiden" diambil dari pabrik tekstil di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar