Bicara Konflik Kepentingan, Eks Pimpinan KPK Cerita soal OTT Keluarganya

  • Jumat, 24 April 2020 - 19:02:16 WIB | Di Baca : 2323 Kali

SeRiau - Mantan Komisioner KPK, Laode M Syarif, menceritakan pengalamannya terkait konflik kepentingan. Syarif menyebut pengalaman soal konflik kepentingan ini merupakan hal yang paling susah saat menjadi pimpinan KPK.

"Saya ingin ceritakan satu kasus yang benar saya merasakan paling susah waktu itu. Conflict of interest itu susah," kata Syarif dalam diskusi online bertajuk 'Konflik Kepentingan dan Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi', Jumat (24/4/2020).

Syarif mengatakan sebagai pimpinan KPK saat itu, dia harus menandatangani surat operasi tangkap tangan (OTT) terhadap seorang bupati. Bupati yang hendak di-OTT KPK itu merupakan keluarga dari Syarif.

"Ini yang paling, saya pernah dites dengan konflik kepentingan di KPK. Akan ada OTT seorang bupati dan saya harus tanda tangan. Saya tahu bupati itu keluarga saya, Ya sudah dia akhirnya ditangkap," ujar Syarif.

Syarif mengaku perasaannya saat itu berkecamuk. Namun ia menegaskan, sebagai pimpinan KPK, tindakan itu harus dilakukan. Ia pun akhirnya berusaha menutup mata jika yang ditangkap KPK itu adalah keluarganya.

"Can you imagine, keluarga kamu yang anak saya suka makan setelah pulang sekolah di rumah adiknya bupati itu di Jakarta sini, tapi saya diam saja, saya tutup mata," kata dia.

Cerita tak sampai di situ, Syarif mengatakan, ketika momen Lebaran, ibunya sempat menyinggung soal penangkapan salah satu keluarganya itu. Tak hanya itu, Syarif juga diminta datang bersilaturahmi ke rumah adik sang bupati itu ketika momen Lebaran tersebut.

"Pas Lebaran, ibu saya bilang, 'Kasihan ya adik kamu itu ditangkap ya', ya saya bilang, saya sudah bilang dulu karena saya sudah di KPK harus hati-hati. Ketiga kalinya, ketika perayaan tamatan SD ponakannya, saya ditanya lagi, 'Abang Lebaran pulang nggak? Nanti ke rumah ya'. Kebayang nggak sih saya penjarain adiknya tapi masih ajak ke rumahnya untuk silaturahmi," sebutnya.

Syarif mengakui konflik kepentingan adalah hal paling susah untuk diberantas. Untuk itu, menurutnya, konflik kepentingan harus dicegah.

"Memberantas konflik kepentingan itu adalah sesuatu yang sangat berat. Konflik kepentingan harus dicegah," tuturnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar