China Nol Laporan Kematian akibat Corona untuk Pertama Kali

  • Selasa, 07 April 2020 - 11:47:21 WIB | Di Baca : 1521 Kali

 


SeRiau - China pada Selasa (7/4) melaporkan nol kematian baru akibat virus corona untuk kali pertama sejak negara itu melaporkan data pada Januari lalu.

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 32 kasus baru Covid-19 hari ini yang semuanya merupakan kasus dari luar, yakni penularan dari warga asing atau warga mereka yang baru datang dari luar negeri.

Penyebaran virus corona di China saat ini berjalan lambat, termasuk di Hubei yang menjadi pusat penyebaran corona. Sudah beberapa pekan ini jumlah kasus baru turun drastis dibanding dua bulan lalu yang bisa bisa mencapai ribuan dalam sehari.

Namun, China dihadapkan masalah baru penularan virus dari warga asing atau warga mereka yang baru datang dari luar negeri. Terlebih mereka terinfeksi tanpa mengalami gejala.

China menghadapi gelombang kedua infeksi dari luar negeri yang jumlahnya kini hampir mencapai 1.000 kasus.

Hari ini ada penambahan 30 kasus baru infeksi virus corona tanpa gejala sehingga totalnya menjadi 1.033. Dari jumlah itu seperempat di antaranya berasal dari kasus impor.

China mulai mengungkap jumlah kasus tanpa gejala untuk pertama kalinya pada pekan lalu.

Orang-orang yang tidak menunjukkan gejala penyakit Covid-19 akibat virus corona sebelumnya tidak dimasukkan ke dalam jumlah pengidap secara keseluruhan.

China mengkategorikan mereka yang positif tetapi tidak menunjukkan gejala sebagai orang dalam pengawasan medis.

Sementara itu China juga khawatir Covid-19 kembali merebak di Kota Wuhan, tempat virus pertama kali muncul akhir tahun lalu.

Pemerintah Kota Wuhan Senin kemarin mencabut status "bebas wabah" atas 45 kawasan perumahan setelah sejumlah kasus tanpa gejala dikonfirmasi di sana.

Hingga saat ini virus corona telah menginfeksi 81.740 orang di China. Virus itu membunuh 3.331 penduduk dengan sebagian besar korban terdapat di Wuhan dan wilayah lain di Provinsi Hubei.

Jumlah kematian global dari pandemi ini telah melampaui 70 ribu jiwa di mana negara-negara Eropa dan Amerika Serikat menjadi yang paling terdampak parah serangan Covid-19. 

 

 


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar