Dewan Minta Disperindag Monitoring Kesejumlah Pasar, Arwinda : Antisipasi Melonjaknya Harga Sembako !

  • Senin, 16 Maret 2020 - 16:15:41 WIB | Di Baca : 2459 Kali
Arwinda Gusmalina ST Wakil Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru

 

 

SeRiau- Waki Ketua Komisi II dprd Kota Pekanbaru, Arwinda Gusmalina meminta Pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan monitoring kesejumlah pasar di Kota Pekanbaru, hal ini untuk menyikapi melambungnya sejumlah bahan pokok, seperti gula dan bawang bombai yang mengalami kenaikan yang signifikan.

" Kita minta dilakukan monitoring kelapangan apa yang menjadi penyebab mahalnya kebutuhan masyarakat ini, apakah memang tingginya permintaan atau penyebab lain " Ungkap Arwinda, Senin (16/3/2020).

Menurut Politisi PAN lagi, langkah monitoring ini juga dinilai sebagai pencegahan adanya oknum tenrtentu yang melakukan penimbunan dan bermain harga ditengah ancaman virus corona. 

"Kenaikan sejumlah bahan pokok masyarakat ini harus disikapi pemerintah, ditengah kekhawatiran wabah korona saat ini saya kira tingkat kunjungan masyarakat ke pasar juga berkurang, jadi kenapa harga kebutuhan masyarakat bisa melambung ini tentunya harus dicari tahu,  jika terbukti ada oknum yang bermain harga tentu harus ditindak tegas, " Ungkap Arwinda lagi. 

Terakhir Arwinda juga berharap kepada pemerintah untuk memberikan solusi atau alternatif kepada masyarakat agar tidak keberatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti halya mengadakan pasar murah.

"Sebentar lagi kita akan memasuki bulan ramadan,  tentu pemerintah diharapkan menjamin ketersediaan sembako aman dan harga tetap stabil, jika perlu lakukan operasi pasar untuk masyarakat," Harap Arwinda. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Harga sembilan bahan pokok (Sembako)  saat ini dikeluhkan mengalami kenaikan yang signifikan dari harga normal,  seperti untuk harga gula pasir dan bawang bombai. 

Dimana berdasarkan pantauan dilapangan,  untuk gulai pasir harga normal yang dijual dipasaran sekitar Rp12.500 per kg, namun beberapa hari ini harga gula melonjak tajam hingga tembus diangka Rp19.000 per kg

Tidak hanya gula pasir, komuditi bawang bombai juga mengalami kenaikan yang siginifikan dari harga normal Rp35. 000 per kg menjadi Rp55. 000 per kg. 

Berbeda dengan harga bawang putih, dari sebelumnya sempat naik Rp50. 000 per kg sekarang sudah kembali turun keharga nornal yakni Rp35.000 per kg. 

Sementara untuk komuditi lainnya seperti untuk harga jahe juga mengalami kenaikan, yakni dari Rp25. 000 per kg menjadi Rp35. 000 per kg. 

"Pada naik semua untuk bawang bombai, gula pasir dan jahe, gula aja modal aja kita beli Rp17. 000 per kg kita jual Rp19. 000 per kg.  berbeda untuk harga tomat cabe yang mayoritas masih standar," Ungkap Ani salah seorang pedagang harian di Pekanbaru.

Menurut Ani kenaikan harga sembako terutama untuk barang-barang impor ini seperti gula dan bawang bombai ini ada kaitannya dengan wabah virus corona yang saat ini mengancam dunia. 

"Kayaknya memang karena virus corona,  karena kalau gejolak harga menjelang puasa tidak begitu pengaruhlah, beda tahun sebelumnya pas mau puasa harga tidak semahal ini. Contohya untuk prodak lokal yang dari sumbar misalnya masih murah" Tambah Ani. 

Sementara itu,  berdasarkan catatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, harga gula pasir saat ini bahkan melebih harga eceran tertinggi (HET).

Saat ini, harga gula pasir premium di pasar-pasar tradisional di Kota Pekanbaru mencapai Rp17.000 hingga Rp18.000 per kg. Sedangkan HET yang telah ditentukan adalah Rp12.500 per kg.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Ingot Hutasuhut, mengatakan, kenaikan harga gula pasir ini dipengaruhi oleh merebaknya virus corona atau COVID-19. Mengingat, gula pasir premium mayoritas diimpor dari negara lain.

Mayoritas gula premium kita impor dari negara-negara lain. "Mungkin karena corona, jadi pasokannya terbatas. Ya kalau permintaan banyak, tapi pasokannya terbatas tentu harganya akan naik,” kata Ingot. 

Ingot mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah untuk mengantisipasi kenaikan harga gula ini. DPP juga akan berkoordinasi dengan bulog untuk melakukan operasi pasar, sehingga diharapkan harga gula ini dapat kembali normal. “Kita akan terus melakukan monitoring dengan bulog,” katanya (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar