In Memorium

Mantan Wakil Rakyat Paling Kritis, M Fadri Tutup Usia, Hamdani : Dia Mentor Politik Saya

  • Rabu, 19 Februari 2020 - 06:02:31 WIB | Di Baca : 2343 Kali

 


SeRiau- Inalilahi Waina Ilahi Rojiun. Kabar duka menyelimuti kalangan politisi di Kota Pekanbaru. Muhammad Fadri AR tutup usia 44 tahun setelah berjuang dengan penyakit jantung yang menjangkit tubuhnya dalam beberapa bulan terakhir.

Dari informasi dari kerabat dan juga beberapa kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), almarhum meninggal di rumahnya yang beralamat di Jalan Bakti Permai I Kelurahan Bandar Raya Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Selasa (18/02/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kabar meninggalnya Anggota DPRD Kota Pekanbaru dua periode (2006-2009 dan 2009-2014) ini menyebar di pesan jejaring sosial WhatsApp. Kabar ini bahkan mengejutkan beberapa kerabat dan handai taulan yang begitu mengenal sosok politisi cerdas yang kerap mengkritisi Pemerintah tersebut.

Dari pantauan, Selasa (18/02/2020) pagi hingga di shalatkan ba'da Dzuhur, rumah duka tampak sesak dipenuhi warga, sanak keluarga, kerabat, sahabat, yang ingin menyaksikan jenazah almarhum dari dekat. Bahkan jalan masuk di rumah duka sampai macet.

Karangan duka cita juga tampak memenuhi rumah duka sejak dikabarkan almarhum menghadap sang khalik. Tampak juga kehadiran Sahril Mantan Ketua DPRD Kota Pekanbaru periode 2014-2019 dan beberapa anggota dewan hingga mantan anggota dewan seperti Said Usman Abdullah, Afrizal Usman, serta kader PKS lain Ayat Cahyadi, Hamdani, Rois dan lainnya.

Tidak hanya sahabat dan politisi serta pejabat yang kehilangan sosok politisi kritis dan cerdas, bahkan dikalangan Jurnalis sosok almarhum sangat dekat dan paling sering diajak berdiskusi karena kepiawaiannya dalam mengkritisi pembangunan yang ada di Kota Pekanbaru.

"Beliau kami kenal sebagai Wakil Rakyat yang kritis di masa itu (2006-2014). Tempat diskusi para wartawan, selalu ada ide untuk bahan berita mengenai kemajuan kota dan pemerintahan," Kata Pimpinan Redaksi datariau.com, Riki Rahmat, dalam postingan Facebook nya.

Di lingkungan tempat tinggal, sosok mantan Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru periode 2009-2014 ini juga dikenal sangat ramah dan berjiwa sosial yang tinggi dengan tetangga sekitar serta agamis dalam berdakwah.

"Pernah membantu fasilitas sosial untuk masyarakat sekitar. Selalu menjadi imam masjid di sekitar rumah dan memberikan kultum kepada jamaah masjid. Sejak sakit, aktivitas itu berkurang. Kami kehilangan sosok tokoh panutan masyarakat," ucap Ketua RW 04 Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, Andi Simamora.

Bahkan Dimata sahabat karibnya, Rois, sosok Fadri dikenal sebagai pribadi yang tegas dan berwibawa. Seperti diketahui, sosok Rois sangat dekat dengan almarhum dan selalu mendampingi almarhum selama 10 tahun atau 2 periode selama di DPRD Pekanbaru. 

"Satu hal yang saya ingat, almarhum tidak pernah mengatakan kasar. Orangnya low profile. Beliau kalau marah tidak pernah berkata 'jangan' atau kasar. Sangat santun. 10 tahun saya sama dia. Pribadinya tegas. Bahasa lembut tapi mengandung ketegasan," ungkap Rois.

Selain tegas, keilmuan politik almarhum juga dikenal sangat mumpuni. Hal itu diakui oleh Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani.

"Almarhum kita kenal sebagai tokoh politik dan mentor politik saya. Almarhum juga sangat kritis terhadap persoalan. Memiliki keilmuan yang kuat. Mengkritik tapi dengan cara konstruktif inilah yang beliau kuasai selama ini. Selama menjadi anggota DPRD Kota Pekanbaru dua periode sumbangsih beliau cukup tinggi kepada partai PKS," terangnya.

Almarhum Muhammad Fadri dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Payung Sekaki, Kelurahan Air Hitam, Kota Pekanbaru. Beliau meninggalkan Satu orang istri bernama Rima dan 6 orang anak. 4 laki-laki dan 2 orang perempuan yang masih kecil. Tepat pada tanggal 22 Februari almarhum berulang tahun. (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar