12 Jenazah Anggota TNI Korban Heli MI-17 yang Jatuh di Papua Berhasi Diidentifikasi

  • Ahad, 16 Februari 2020 - 19:07:23 WIB | Di Baca : 1151 Kali

SeRiau - Sebanyak 12 jenazah anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 berhasil diidentifikasi.

"Dapat disimpulkan bahwa ke-12 korban teridentifikasi dengan data primer gigi 1 orang, teridentifikasi berdasarkan 2 data skunder berupa properti dan catatan medis sebanyak 4 orang, teridentifikasi berdasarkan data promer gigi dan properti sebanyak 6 orang, dan terakhir teridentifikasi dengan metode esklusi 1 jenazah," ujar Kabiddokes Polda Papua Kombes drg. Agustinus Mulyanto Hardi T, di Jayapura, Minggu (16/2/2020).

Metode esklusi, ujar Hardi, digunakan karena Tim DVI kesulitan mengidentifikasi satu jenazah.

"Jadi satu ini yang sisi karena inikan tertutup, totalnya sudah diketahui jadi kami bisa pakai metode ini," kata dia.

Kakesdam Kolonel CPM Djanuar Fitriadi mengungkapkan, pengumpulan data DNA dan data sekunder lainnya telah dilakukan jauh hari sebelum evakuasi.

Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses identifikasi jika akhirnya para korban ditemukan.

Ke 12 jenazah yang telah teridentifikasi adalah, Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).

Kemudian Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu) Prajurit Satu Yaniarius Loy (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).

Sebelumnya diberitakan, Heli MI-17 milik TNI AD yang mengangkut 12 orang, hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang sejak 28 Juni 2019.

Baru pada 12 Februari 2020, keberadaan heli tersebut terlihat di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dan dalam kondisi hancur.

Pada 14 Februari 2020, Tim evakuasi didaratkan di Pegunungan Mandala pada ketinggian 11.000 kaki.

Untuk mencapai lokasi puing Heli MI 17, tim harus mendaki selama lima jam.

Akhirnya pada Jumat (14/2/2020) pagi, tim evakuasi berhasil mencapai lokasi kejadian dan mengevakuasi seluruh korban ke Jayapura, Sabtu (15/2/2020). (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar