Kemenkes: Warga Natuna Kondusif, apalagi Sejak Kunjungan Menhan dan Menkes

  • Kamis, 06 Februari 2020 - 18:50:16 WIB | Di Baca : 1021 Kali

SeRiau - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Anung Sugihantono mengatakan, kondisi warga Natuna di sekitar lokasi observasi 237 WNI dan 1 WNA kondusif.

Tak ada lagi penolakan seperti yang terjadi pada awal kegiatan observasi.

Apalagi, kata dia, setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengunjungi lokasi tersebut, Rabu (5/2/2020).

"Kita lihat bahwa masyarakat sudah melakukan aktivitas yang sangat sangat sangat kondusif. Tidak ada lagi cerita-cerita yang sebagaimana pada hari-hari awal dulu," kata Anung melalui video telekonferensi yang dipantau dari kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).

"Apalagi kemarin dengan kehadiran Bapak Menhan dan Bapak Menkes," kata dia. 

Untuk memastikan kondisi di sekitar lokasi observasi, Kamis pagi tadi, Anung mengaku telah berkeliling untuk melakukan pengecekan secara langsung.

Ia mengatakan, aktivitas masyarakat sudah kembali normal. Bahkan, para pedagang telah kembali menjajakan dagangan mereka.

"Artinya masyarakat sudah sangat kondusif," kata dia.

Keputusan pemerintah pusat menjadikan Natuna sebagai lokasi karantina WNI dari Wuhan sempat ditolak oleh warga.

Penolakan itu dilakukan di depan Markas Koramil Ranai, Kabupaten Natuna, Sabtu (1/2/2020) siang.

Informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, warga Natuna berkumpul sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB untuk menyampaikan aksinya sehingga membuat akses menuju Bandara Lanud Raden Sadjad tertutup.

Bahkan, mereka masih berada di halaman depan Koramil Ranai guna memastikan pemerintah pusat membatalkan rencana dijadikannya Kabupaten Natuna sebagai lokasi karantina.

Wan Sofyan, tokoh masyarakat Ranai yang dihubungi melalui telepon mengatakan, apa pun alasannya, mereka tetap tidak mau menerima WNI dari Wuhan yang akan dikarantina di Natuna.

"Saya yakin tidak ada daerah yang mau, jika daerahnya dijadikan sebagai lokasi karantina warga dari lokasi penyebaran virus mematikan," kata Wan Sofyan, Sabtu (1/2/2020). (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar