Elite Gerindra vs PKS Debat Panas Soal Sikap Prabowo ke China

  • Ahad, 05 Januari 2020 - 18:48:10 WIB | Di Baca : 1235 Kali

SeRiau - Sikap Menhan Prabowo Subianto terkait klaim China atas perairan Natuna menjadi perdebatan di Twitter. Yang berdebat adalah elite dua parpol pengusung Prabowo di Pilpres 2019 lalu yaitu Gerindra dan PKS.

Awalnya, politikus senior PKS, Tifatul Sembiring, mengunggah berita pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan soal Natuna. Berita itu berjudul 'Luhut Wanti-wanti Jangan Ributkan Masalah Natuna!'.

"Tapi soal penegasan kedaulatan NKRI ini, masalah serius Bang..." tulis Tifatul seperti dikutip pada Minggu (5/1/2020).

Cuitan itu lalu dibalas oleh politikus Gerindra, Andre Rosiade. Andre meminta Tifatul jangan hanya protes di media sosial melainkan saat rapat di DPR. Seperti diketahui, Andre dan Tifatul sama-sama duduk sebagai wakil rakyat.

"Ente sibuknya di Medsos doank. Di DPR di rapat Komisi donk bunyi. Protes nanti pas Rapat di DPR pak. Saya bicara soal pak Luhut rapat resmi. Kalo di Medsos enggak ada ngaruh Pencitraan doank," tulis Andre.

Tifatul pun menjawab cuitan Andre. Dia meminta Andre tidak sombong. Lagi pula, urusan Natuna sama-sama bukan urusan komisi mereka. Di DPR, Tifatul duduk di komisi VII yang membidangi energi sementara Andre di komisi VI meliputi BUMN hingga investasi.

"Mas Andre, tidak usah sombong kalilah. Kita masing2 tahu itu urusan komisi berapa. Bukan juga komisi 6 atau 7 kan. Di medsos tidak usah baper kali. Nah urusan2 umum ini bisa kita gunakan pendapat via medsos. Tidak usah me larang2 orang ngetwit. Paham...??" ungkap mantan Presiden PKS ini.

Perdebatan masih berlanjut. Apa kata keduanya saat saling berbalas cuitan?

Menepis anggapan sombong, Andre balas menyinggung politikus yang pencitraan di media sosial. Bahkan, perdebatan merembet hingga persoalan wali kota Padang.

"Enggak ada yg sombong. Sy menyampaikan agar publik tahu. Byk Politisi melakukan Pencitraan di Medsos tapi waktu Rapat di DPR Diam atau Bolos. Ada Walikota Padang sibuk ceramah di Mesjid bahkan keluar Padang melulu demi Ambisi Nyagub, tapi Maksiat merajalela di Padang dia diam," papar Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.

Tifatul pun heran karena Andre mengarahkan perdebatan hingga urusan wali kota Padang. Dia ganti menyinggung soal posisi 'wakil gubernur'.

"Kami protes soal Natuna bung, yg diklaim China. Situ alihkan issu ke mana2. Diskusi yg nyambung dong. Ini soal NKRI, soal harga diri bangsa mas. Bukan soal wagub yg 'pepesan kosong' itu. Tolong bedakan masalahnya..." ujar Tifatul.

Balas-balasan cuitan tidak hanya terjadi di kolom reply berita Luhut. Tifatul juga sempat mengunggah tautan berita komentar Hanura tentang sikap Prabowo soal Natuna. Berita itu berjudul 'Kapal China Masuk Natuna, Hanura Teringat Prabowo Garang soal Kedaulatan'.

"Kata belio China itu sahabat mas. Makanya..." tulis Tifatul.

Ternyata, unggahan Tifatul itu juga dikomentari oleh Andre. Apa komentarnya?

Andre merasa Tifatul nyinyir ke Prabowo. Dia kembali menyinggung soal wali kota Padang.

"Ust @tifsembiring dr pada nyinyir sama pak @prabowo. Tlg itu di Kota Padang yg Walikotanya Kader PKS. Karaoke Ilegal yg jualan Miras begitu banyak. Kemana Walikotanya?Kok diam aja? Walikotanya jgn sibuk Ceramah Pencitraan keluar kota mau Nyagub aja. Lupa urus Maksiat di Padang," ungkap Andre.

Selain saling reply, Andre juga menulis cuitan terpisah soal Tifatul. Dia berencana menemui langsung Tifatul untuk bicara soal sikap Prabowo saat pembukaan masa sidang DPR pada 13 Januari 2020 mendatang.

"1. Pak @tifsembiring yth, tgl 13 Jan waktu Paripurna @DPR_RI. Sy akan datangi bpk di kursi. Sy akan jelaskan apa yg dilakukan pak @prabowo selama menjadi Menhan termasuk soal Natuna. Beliau tidak Lembek. Nanti sy akan jelaskan semua lgs ke bpk. Pak PS itu paham Leiden is Lijden," tulis Andre.

"2. Pak @tifasembiring yth, Bpk mungkin mengalami yg disebut "Blessing of Unknowing" sedang pak @prabowo mengalami "Suffering of Knowing". Tunggu tgl 13 Januari ya. Sy akan jelaskan lgs face to face agar paham. Kadang semuanya tdk bisa diungkap ke publik demi NKRI. Tlg jgn Bolos





Berita Terkait

Tulis Komentar