Empat Nasihat Imam Besar Masjid Istiqlal Hadapi Tahun Baru

  • Rabu, 01 Januari 2020 - 15:43:41 WIB | Di Baca : 1015 Kali

SeRiau - Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar, MA punya nasihat khusus bagi segenap kaum muslimin dalam menjalani tahun baru 2020. Setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan yakni, memperbaiki niat, mencintai kedua orang tua, memperbanyak ibadah, dan instrospeksi diri.

Dengan niat yang baik, kata Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran itu, akan mendorong orang untuk selalu berpikir dan berprasangka positif. Hal itu juga akan membuat segala yang jelek akan menjadi baik. "Perbedaan kita dengan orang lain tak akan jadi konflik. Mari lebih kooperatif dengan orang lain. Ambil hikmahnya jika ada perbedaan," tutur Nasaruddin dalam tayangan Blak-blakan di detik.com, Rabu (1/1/2020).

Guru Besar Ilmu Tafsir dari UIN Syarif Hidayatullah itu juga berkeyakinan doa kedua orang tua makbul di hadapan Allah. Karena itu, kata dia, selagi masih mempunyai orang tua maka sebaiknya cintailah mereka dengan tulus. "Tak akan ada orang yang jatuh kalau dia dekat dengan orang tuanya. Saya sangat yakin doa orang tua itu makbul," ujarnya.

Selain memperbaiki hubungan antar sesama manusia, setiap muslim perlu terus-menerus memperbaiki kualitas dan intensitasnya dalam berhubungan dengan sang Khalik, Allah SWT. Hal itu antara lain dengan memperbanyak ibadah. Caranya bisa dengan memperbanyak dzikir - wirid usai salat, bertahajud di tengah malam, berpuasa Senin - Kamis, dan tadarus qur'an.

Terakhir adalah melakukan introspeksi diri dan tidak selalu melihat ke luar. Dengan lebih suka introspeksi, pepatah orang-orang bijak bahwa, "Gajah mati di pelupuk mata tak terlihat, tapi semut mati di seberang lautan tampak" tak perlu terjadi.

Kalau ada orang suka menyalahkan orang lain, kata Prof Nasaruddin, itu pertanda dia masih harus belajar. Tapi kalau sudah berani menyalahkan diri sendiri orang itu sudah sedang belajar. Tapi kalau tidak menyalahkan siapa - siapa orang itu sudah hampir selesai belajar dan menjadi orang Arif.

"Karena orang arif tidak mau mencari kambing hitam. Sebaliknya dia diam-diam ikut memperbaiki keadaan tanpa menepuk dada," ujar Wakil Menteri Agama, 2011-2014 itu. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar