Akses Jalan Masih Tergenang Banjir, 2 Desa di Kampar Terisolasi

  • Ahad, 29 Desember 2019 - 18:43:24 WIB | Di Baca : 2450 Kali

SeRiau - Genangan banjir yang masih tinggi membuat dua desa di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, terisolasi.

Dua desa tersebut adalah Desa Lubuk Siam dan Desa Tanjung Balam. Permukiman warga berada di bantaran Sungai Kampar.

Ratusan rumah warga di dua desa ini digenangi banjir dengan ketinggian 50 centimeter hingga satu meter.

Kasi Logistik BPBD Kampar Nasri Roza mengatakan, kedua desa itu menjadi terisolasi karena akses jalan menuju desa terputus oleh genangan banjir.

Pihaknya pun cukup kesulitan membawa peralatan dan logistik untuk membuka dapur umum demi memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir.

"Dapur umum baru hari ini kita buka di Desa Lubuk Siam dan Desa Tanjung Balam. Karena hari ini banjir sudah mulai surut sekitar 10 centimeter. Sebelumnya akses jalan tidak bisa dilewati, karena ketinggian air setinggi dada orang dewasa," kata Nasri kepada Kompas.com, Minggu (29/12/2019).

Dia mengatakan, saat ini genangan banjir di ruas jalan masih ada yang mencapai satu meter.

Di tambah lagi beberapa kerusakan jalan membuat kendaraan roda empat makin sulit melintas.

Petugas BPBD Kampar bisa melintas hanya karena menggunakan mobil dinas double cabin. Itu pun petugas harus berhati-hati melintasi jalan yang berlobang yang terturup air.

Nasri mengatakan, dua desa yang terisolasi akibat banjir sudah berlangsung selama dua pekan lebih akibat luapan air Sungai Kampar.

"Hari ini sudah perlahan surut. Karena bukaan lima pintu waduk PLTA Koto Panjang diturunkan menjadi 70 centimeter sejak tiga hari lalu," kata Nasri.

Namun, korban banjir saat ini masih sangat membutuhkan bantuan makanan. 

Pasalnya, bantuan sembako yang didapat warga dari berpihak sebelumnya semakin habis. Sedangkan warga belum bisa bekerja.

"Warga sangat membutuhkan bantuan makanan. Seperti yang kita lihat tadi, warga beramai-ramai membantu memasak dan makan bersama di dapur umum yang kita dirikan," kata Nasri.

Dia menambahkan, di Kabupaten Kampar saat ini terdapat tiga wilayah yang masih parah terdampak banjir, yaitu Desa Lubuk Siam, Desa Tanjung Balam, dan Desa Buluh Cina yang ada di hilirnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Balam Sibus, yang diwawancarai Kompas.com, Minggu siang, menyatakan, aktivitas rakyatnya masih lumpuh akibat banjir.

Dia mengatakan, warga yang berdampak banjir saat ini ada sekitar 200 kepala keluarga (KK).

Selain rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti dua unit sekolah, kantor desa, masjid, lapangan olahraga, akses jalan dan termasuk tempat pemakaman umum.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup selama terisolasi akibat banjir, sebut Sibus, warga terpaksa keluar menggunakan perahu.

"Kadang warga belanja ke Desa Teratak Buluh pakai perahu mesin. Jaraknya sekitar satu jam. Tapi sekarang alhamdulillah sudah ada bantuan dapur umum dari BPBD Kampar yang cukup membantu kebutuhan warga," kata Sibus. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar