Luhut Ingin Hyundai Segera Bangun Pabrik Mobil Listrik di Karawang

  • Jumat, 13 Desember 2019 - 19:31:45 WIB | Di Baca : 1095 Kali

SeRiau - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai, segera membangun pabrik mobil listrik di Indonesia, tepatnya di Karawang pada 2020 mendatang.

Sebab pemerintah sedang gencar meningkatkan penggunaan kendaraan listrik agar dapat mengurangi emisi serta polusi.

"Dengan masuknya Hyundai di sini, kita harapkan tahun depan Maret atau April, mereka sudah bisa groundbreaking untuk (mobil) elektriknya. Dan itu akan membawa Indonesia pada suatu era baru," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu mengatakan, Indonesia punya kesempatan untuk mengekspor kendaraan listrik ke negara-negara lain. Misalnya ke negara-negara Eropa.

Apalagi pada 2045 nanti, kendaraan emisi gas akan segera ditekan pemakaiannya hingga 30 persen.

Luhut sebelumnya pernah menyampaikan bahwa Hyundai berencana menanamkan investasi mobil listrik di Indonesia senilai 1 miliar dollar AS. Dia menyebut, Hyundai akan membangun pabrik dengan luas lahan hingga sekitar 600 hektar di Karawang.

Sebelumnya, perusahaan aplikasi Grab mulai melakukan uji coba untuk penggunaan kendaraan listrik. Dan ini sangat didukung oleh pemerintah karena telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2019.

"Menurut saya ini satu langkah baik. Kami, pemerintah tentu mendukung, seperti juga Kemenristek dan Kemenhub, melihat ini peluang bagus. Akan semakin baik, dengan Hyundai masuk di sini (mobil listrik),” katanya.

Dengan diluncurkannya kendaraan listrik ini, Indonesia bisa mengekspor kendaraan listrik ke negara lain supaya bisa menekan defisit necara perdagangan yang selama ini menjadi persoalan.

”Peran Kemenristek sangat penting. Kita harus bisa menjual mobil listrik. Saya berharap kita betul-betul bekerja lebih keras lagi. Kalian bikin untung, publik juga untung. Semua harus untung. Indonesia juga harus untung. Bagusnya, Grab ini tetap on the track dan pemerintah akan membantu,” kata dia. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar