Pengungkapan Kasus Novel Dinilai Dapat Tingkatkan Citra Polri

  • Sabtu, 07 Desember 2019 - 20:33:44 WIB | Di Baca : 1044 Kali

SeRiau - Direktur Riset Setara Institute Halili menyebut Kepolisian Republik Indonesia ( Polri) akan mendapat citra bagus apabila berhasil mengungkap kasus kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Jelas, ini akan menjadi kabar baik bagi citra kepolisian, ini pasti akan meningkatkan citra baik dari kepolisian," ujar Halili ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/12/2019).

Halili mengatakan, publik secara umum menaruh penilaian positif terhadap mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Menurutnya, masalah Tito hanya ada dua di mata publik. Pertama, hilangnya beberapa halaman di buku merah sebagai barang bukti atas kasus suap impor daging, Basuki Hariman.

Kedua, yakni kasus Novel itu sendiri.

Halili menambahkan, Polri akan mendapat bonus berupa penilaian positif dari publik apabila berhasil mengungkap kasus Novel secara terang benderang.

"Kalau ini selesai, maka sebenarnya bagi kepolisian itu akan menjadi insentif. Bahwa masih ada catatan dan (lamanya pengungkapan kasus) Novel itu satu soal, saya kira kepolisian akan menerima insentif yang baik dari publik soal profesionalisme," jelas Halili.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis akhirnya menunjuk Kepala Divisi Propam Polri Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ( Kabareskrim).

Hal itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.

Surat telegram itu ditandatangani oleh Asisten Kepala Polri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri.

Telegram itu dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono.

Argo mengatakan, mutasi tersebut dalam rangka penyegaran organisasi.

"Sebagai penyegaran dalam organisasi," ungkap Argo ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (6/12/2019).

Sebagai informasi, jabatan Kabareskrim telah kosong sejak ditinggalkan Idham. Namun, hingga lebih dari sebulan sejak dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019, Idham tak kunjung menunjuk penggantinya.

Nama Listyo sebelumnya memang telah santer dibicarakan sebagai kandidat Kabareskrim. Selain nama Listyo, santer pula nama Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar