Usai Juara Shoppe Liga 1 2019 Saham Bali United Ikutan Melesat di BEI

  • Selasa, 03 Desember 2019 - 21:24:59 WIB | Di Baca : 1168 Kali

SeRiau - Kesuksesan Bali United menjadi jawara Shopee Liga 1 2019 usai menekuk Semen Padang 2-0 di Stadion H. Agus Salim, Padang, Senin (2/12/2019), berdampak pada pergerakan saham klub di Bursa Efek Indonesia.

Raihan tiga poin itu sudah cukup untuk mengantar Bali United juara Liga 1 2019 dengan koleksi 63 poin. Dengan demikian, perolehan poin Bali United tidak terkejar oleh rival terdekatnya Borneo FC yang mengemas 46 angka.

Seperti yang diberitakan CNBS Indonesia, harga saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) yang jadi identitas saham Bali United di bursa pada Senin (2/12/2019) sempat berada pada tren rendah di level Rp 340 per saham saat ditutup minus 3,41% setelah Bali United berhasil memastikan gelar juara Liga 1 2019.

Namun pada perdagangan Selasa pagi ini (3/12/), saham BOLA langsung melesat ke level Rp 360 per saham pada penutupan perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Selasa, harga saham Bali United dalam sebulan terakhir naik 0,56% dan 3 bulan terakhir minus 2,69% dengan kapitalisasi pasar Rp 2,17 triliun. Secara year to date, asing sudah masuk ke saham BOLA mencapai Rp 54,7 miliar.

Namun jika membandingkan dengan harga saat pencatatan perdana di BEI 17 Juni 2019 yakni di level Rp 175 per saham, maka level harga saat ini masih menguntungkan 110%.

Pada tanggal 17 Juni 2019, Bali United menjadi klub pertama yang memiliki saham go public di Asia Tenggara dan kedua di Asia. Pada pembukaan perdagangan perdananya, harga saham perusahaan langsung melambung 69,14 persen ke level Rp 296 per saham dari nilai saham perdana Rp175 per lembar.

klub ini melepas 33,33% kepemilikannya dengan total 2 miliar unit saham. Dengan demikian, dana yang diraup oleh klub ini mencapai 350 miliar rupiah.

Punya Banyak Pengembangan Usaha

 Dana ini akan digunakan untuk belanja modal seperti pengembangan fasilitas, perekrutan pemain atau pelatih, penyelenggaraan acara, pengembangan akademi dan ekspansi outlet Bali United Store.

Kegiatan utama perusahaan saat ini dibagi dalam tiga segmen, mencakup manajemen klub sepak bola profesional, sport agency dan kafe atau restoran.

Sepanjang tahun lalu, perusahaan yang dimiliki oleh Pieter Tanuri ini berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 119,42% year-on-year (YoY) menjadi Rp 115,2 miliar. Pendapatan tahun lalu dapat tumbuh fantastis karena ada peningkatan harga tiket yang naik hampir 43% menjadi Rp 50.000.

Terlebih lagi sepanjang tahun 2018, jumlah penonton dan pertandingan yang dilangsungkan juga meningkat cukup signifikan. Aktivitas bisnis pada manajemen klub sepak bola termasuk di dalamnya pengelolaan, akademi sepak bola usia muda, penjualan jersey dan merchandise klub.

Adapun untuk bisnis sport agency meliputi penyediaan sponsor, video streaming pertandingan sepak bola, dan pembuatan video iklan sponsor.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek saat itu yakni PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas Indonesia.

Pemilik saham Bali United didominasi pemilik klub, Pieter Tanuri dengan 1.411.442.520 saham (23,52 persen). Selanjutnya ada Miranda dengan 314.842.000 saham (5,25 persen), serta PT Asuransi Jiwa Kresna 254.799.500 saham (4,25 persen).

Selain berbisnis klub sepak bola, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk juga melakukan pengembangan usaha di jasa restoran serta cafe (PT Bali Boga Sejaktera), stasiun radio (PT Radio Swara Bukit Indah), dan perdagangan umum serta jasa (PT Kreasi Karya Bangsa). (**H)


Sumber: Bola.com





Berita Terkait

Tulis Komentar