Pertemuan Antar Menhan ASEAN dan Mitra Wicara, Prabowo Singgung LCS

  • Senin, 18 November 2019 - 00:02:55 WIB | Di Baca : 1455 Kali

SeRiau - Persoalan Laut China Selatan (LCS) menjadi salah satu fokus perhatian Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pertemuan ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) Plus yang keenam di Bangkok, Senin (18/11).

ADMM Plus merupakan pertemuan seluruh Menhan ASEAN beserta delapan negara mitra wicara yaitu Amerika Serikat, Australia, China, India, Jepang, Korea, Selandia Baru, dan Rusia.

Terkait isu LCS, Prabowo menyampaikan Indonesia memuji perkembangan positif kesepakatan untuk finalisasi Code of Conduct (CoC).

Prabowo mengatakan, sengketa di LCS mesti didorong penyelesaian melalui CoC. Hal ini agar perairan tersebut terus stabil sehingga tidak mengganggu jalur komunikasi dan perdagangan internasional.

“Perkembangan keamanan di kawasan juga diwarnai pasang surut kekuatan-kekuatan besar, isu Laut China Selatan dan Semenanjung Korea yang berimbas pada stabilitas keamanan di kawasan," tutur Prabowo dalam keterangan pers yang diterima kumparan.

Hingga kini, Laut China Selatan merupakan perairan yang disengketakan oleh China dan sejumlah negara ASEAN, seperti Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia.

Sementara itu, CoC merupakan perjanjian antara China dan ASEAN yang bertujuan berperan sebagai mekanisme operasional pencegahan konflik di Laut China Selatan. Sampai saat ini CoC belum disepakati oleh China dan ASEAN.

Di samping Laut China, Prabowo juga menyampaikan pandangan mengenai ancaman, tantangan dan isu – isu yang berkembang di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.

Menurut Prabowo Ancaman non tradisional dan tradisional seperti, terorisme, pencurian sumber daya alam, penyelundupan senjata, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, wabah penyakit, perang siber dan intelijen, harus menjadi hal-hal yang wajib diperhatikan.

Oleh sebab itu, Indonesia mendorong soliditas dan komunikasi antara ASEAN dan mitra wicaranya. (**H)


Sumber: kumparan.com





Berita Terkait

Tulis Komentar