Jalan Pintas Sri Mulyani Bukti Tidak Ada Perbaikan Ekonomi Sejak 5 Tahun Lalu

  • Selasa, 29 Oktober 2019 - 05:43:46 WIB | Di Baca : 1132 Kali

SeRiau - Rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk kembali mencari utang luar negeri terus menuai kritik. Kali ini, kritik tajam disampaikan partai koalisi pemerintah, Gerindra.

Politisi Gerindra Heri Gunawan mengkritisi rencana Sri Mulyani yang baru beberapa hari dilantik untuk menambah utang dengan menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing (valas) atau global bond yang akan ditawarkan kepada para investor asing.

Menkeu berpredikat terbaik dunia itu berdalih Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mengalami defisit dan kebutuhan negara membesar.

Bagi Heri, jalan pintas yang diambil Sri Mulyani dengan cara menerbitkan global bond secara tidak langsung membuktikan bahwa selama lima tahun lalu memang  tidak ada perbaikan ekonomi.

“Pertumbuhan ekonomi yang tidak pernah mencapai terget dan penerimaan pajak yang selalu meleset,” ujar anggota Komisi XI DPR itu dalam keterangan tertulisnya dan dikicau ulang di akun Twitter resmi Gerindra, Senin (28/10).

Menurutnya, selama ini pemerintah gagal melakukan divesifikasi sumber pemasukan dari sektor pajak dan masih mengandalkan sumber-sumber lama dari sektor migas.

“Padahal kondisi saat ini harga komoditas mengalami penurunan akibat tensi perang dagang dan ketidakpastian ekonomi global,” ungkapnya.

Sementara itu, Sri Mulyani telah menguraikan bahwa rencana penerbitan surat utang disebabkan oleh defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 199,1 triliun atau 1,24 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2019.

Defisit tersebut berasal dari belanja negara sebesar Rp 2.461,1 triliun, sementara pendapatan hanya sebesar Rp 1.189,3 triliun. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar