TikTok Berpotensi Ancam Keamanan Negara Adidaya

  • Sabtu, 26 Oktober 2019 - 07:42:52 WIB | Di Baca : 1265 Kali

SeRiau - Kepala Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat, Joseph Macguire, dalam suratnya menyatakan kekhawatirannya bahwa platform media sosial berbasis video TikTok terkait keamanan data dan seleksi konten yang dilakukan China terhadap pengguna TikTok di AS.

"Dengan lebih dari 110 juta pengunduh dari Amerika sendiri, TikTok berpotensi jadi ancaman intelijen yang tidak dapat kami abaikan," tulis Schumer dan Cotton yang merupakan senator senior dari Demokrat dan Republik seperti dilansir dari Reuters, Jumat (25/10/2019).

Mereka mengusulkan untuk dilakukan investigasi terhadap TikTok terkait penyimpanan data dan informasi lainnya yang berisifat sensitif. Meski TikTok menyebut bahwa data pengguna Amerika tersimpan di AS, TikTok sendiri masih berdiri di bawah ByteDance, yang berinduk di Negeri Tirai Bambu.

Sensor konten pada aplikasi TikTok juga menjadi masalah yang dibawa pada kasus ini. Dikelola oleh induk yang berada di China, Senator Marco Rubio juga mempertanyakan alasan hanya sedikit konten video yang berisi protes yang terjadi di Hong Kong.

Menanggapi hal tersebut, TikTok melalui juru bicaranya menyebut bahwa pemerintah China tidak meminta untuk TikTok melakukan sensor konten. Ia juga menyebut tidak ada pengurangan konten terkait protes yang terjadi di Hong Kong.

"Kami tidak mencabut video karena apa yang terjadi di Hong Kong. Kami terus bekerja sama dengan kongres dan segala pembuat kebijakan yang ada," ujar juru bicara TikTok. (**H)


Sumber: republika.co.id





Berita Terkait

Tulis Komentar