SeRiau - Ole Gunnar Solskjaer dihujani kritik keras dari berbagai kalangan setelah dirinya ditunjuk menjadi pelatih tetap Manchester United.

Penurunan performa tim menjadi alasan utama sorotan terhadap mantan striker Man United tersebut.

Awalnya, Ole Gunnar Solskjaer hanya ditunjuk sebagai caretaker alias pelatih sementarapada akhir tahun lalu.

Dia didaulat sebagai pengganti Jose Mourinho yang dipecat.

Performa bagus selama masa kekosongan pelatih utama tersebut membuat Solskjaer kemudian diangkat sebagai pelatih permanen pada 28 Maret 2019.

Namun sejak itu, performa Man United justru menurun.

Contoh konkret adalah hasil imbang dalam Liga Europa melawan AZ Alkmaar pada Kamis (3/10/2019) di Stadion ADO Den Haag.

AZ Alkmaar bahkan tampil lebih dominan atas Setan Merah dari segi peluang. Alkmaar memiliki 12 yang 4 di antaranya mengarah tepat sasaran ke gawang David De Gea.

Adapun Manchester United mempunyai 6 kesempatan, tetapi parahnya tidak ada yang menuju ke gawang.

Dilansir BolaSport.com dari Opta, tercatat Solskjaer sudah mendampingi Man United dalam 16 laga Liga Inggris sejak menjadi pelatih permanen.

Namun dari semua laga yang sudah dimainkan tersebut, Solskjaer hanya mampu menghasilkan 17 poin.

Secara lebih terperinci, Solskjaer mengantar Man United meraih empat kemenangan, lima hasil imbang, dan tujuh kekalahan.

Catatan tersebut menjadikan Man United sebagai satu dari empat tim terburuk yang meraih poin tersebut.

Penampilan tim berjulukan Setan Merah juga belum kunjung membaik dalam mengarungi kasta tertinggi kompetisi di Negeri Ratu Elizabeth.

Terakhir, Manchester United harus tumbang di kandang Newscatle United akibat gol Matthew Longstaff pada pekan kedelapan Liga Primer Inggris.

Bertandang ke markas Newcastle United di Stadion St James Park, Setan menyerah dengan skor 0-1 pada Minggu (6/10/2019).

Hasil tersebut membuat Man United tertahan di peringkat ke-12 klasemen sementara Liga Inggris dengan koleksi sembilan poin dari delapan laga. (**H)

Sumber: KOMPAS.com