Sri Mulyani Lantik Suminto jadi Staf Ahli Kemenkeu

  • Kamis, 03 Oktober 2019 - 22:30:59 WIB | Di Baca : 1150 Kali

SeRiau - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Suminto jadi Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan Internasional. Pelantikan dilakukan di Gedung Kementerian Keuangan pada Kamis (3/10).

Sebelumnya, Suminto menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pengeluaran Kemenkeu. Ia menggantikan posisi Andin Hadiyanto yang kini menduduki jabatan baru sebagai Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara.

Di dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan tugas Suminto tidak lah ringan. Sebab, gejolak ekonomi yang penuh ketidakpastian dan banyak zona ekonomi yang terancam memasuki resesi seharusnya membuat Indonesia kian waspada.

Sehingga, ia meminta Suminto untuk bisa membantu meracik kebijakan agar daya tahan ekonomi Indonesia bisa semakin kuat. Apalagi, Sri Mulyani masih melihat peluang penguatan ekonomi domestik di saat situasi global tidak menguntungkan.

"Jadi, saya berharap pak Suminto tidak menganggap jabatan ini sebagai business as usual. Ini penugasan yang penting," jelas Sri Mulyani, Kamis (3/10).

Lebih lanjut, ia berharap Suminto bisa mewakili Kementerian Keuangan dengan baik di dalam menghadiri berbagai forum internasional.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini mengatakan Indonesia sudah menjadi anggota G-20 dan memiliki berbagai keanggotaan di organisasi keuangan dunia, seperti Bank Dunia dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Namun, ia berharap Indonesia tak cuma menjadi penonton semata. Indonesia harus berani menyuarakan pendapatnya di berbagai organisasi tersebut.

"Indonesia adalah negara yang masuk G20 dan sebagai negara emerging market ada peran dan suara yang seharusnya diperhitungkan di internasional," terang dia.

Selain melantik Suminto, Sri Mulyani juga melantik dua pengurus baru Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit yakni Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana Kabul Wijayanto dan Direktur Penghimpunan Dana Sunari.

BPDP Sawit merupakan Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah naungan Kemenkeu. "Saya minta BPDP Sawit juga fokus dalam merencanakan dan menghimpun dana yang dapat men-generate pekerjaan dan nilai tambah sawit dalam negeri," pungkas dia. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar