Dampak Karhutla Semakin Gawat, Aceh Mulai Dikepung Asap

  • Selasa, 24 September 2019 - 06:06:14 WIB | Di Baca : 1195 Kali

SeRiau - Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera semakin gawat. Pada Senin (23/9), Banda Aceh yang merupakan kota paling barat di Pulau Sumatera mulai berkabut.

Keadaan berkabut sempat dikira sejumlah warga Banda Aceh sebagai cuaca mendung. Maklum, kota ini sebelumnya tidak pernah terpapar asap akibat kebakaran hutan dari provinsi lain, setidaknya dalam 30 tahun terakhir. 

Warga Banda Aceh pun kini merasakan dampak dari asap. Udara di luar ruangan mulai terasa menyesakkan. Mata juga menjadi perih jika berada di luar ruangan untuk beberapa saat. 

"Tenggorokan juga terasa kering kalau lama-lama di luar," kata warga Banda Aceh, Cut Vannesa.

Pada Senin (23/9) siang, keadaan semakin buruk. Jarak pandang secara drastis menurun. Sinar matahari yang biasanya menyengat di Ibu Kota Provinsi Aceh juga seakan tak terasa akibat kabut.

"Tadi pagi malah agak (langit) kuning," kata Teuku Musawir, warga Banda Aceh lainnya.

Pembagian masker untuk pengguna jalan mulai dilakukan sejumlah pihak. Warga juga diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Tidak hanya di Banda Aceh, keadaan serupa juga terpantau di Sabang. Kota di Pulau Weh itu mulai tertutup kabut asap kebakaran hutan. 

Keadaan serupa juga berlangsung di Aceh Selatan. Di Kecamatan Samadua misalnya, akibat kabut beberapa objek wisata sepi. Jarak pandang saat berada di pantai juga ikut berkurang. 

"Biasanya daerah sini kalo lagi badai ato hujan lebat aja ga tampak laut dan pemandangannya biasanya indah," kata Rias Septiawan yang sedang berada di Pantai Air Dingin, Samadua, Aceh Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyebutkan, selain tiga titik tersebut, daerah lain terdampak adalah Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Aceh Singkil, Aceh Utara, dan Simeulue.

“Berdasarkan data BPBA paparan kabut asap terparah melanda wilayah perbatasan Aceh-Sumut, bahkan pagi tadi langit di sana mulai memerah seperti Jambi dan Riau,” sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA, Muhammad Syahril.

Syahril mengatakan, sejak Senin pagi, kabut asap di wilayah perbatasan sangat pekat dengan jarak pandang mencapai sekitar 100-300 meter.

Sementara itu, BMKG Aceh meminta warga mulai menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. BMKG Aceh meminta masyarakat tetap tenang. 

Sebab, mereka memprediksi tiga hari ke depan hujan akan turun mengguyur Serambi Makkah. 

“Kita perkirakan akan turun dalam tiga hari ke depan. Hampir seluruh Aceh kita perkirakan, sehingga asap akan menipis bahkan bisa hilang,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh Zakaria. (**H)


Sumber: kumparan.com





Berita Terkait

Tulis Komentar