Asap Karhutla Indonesia Sampai Ke Filipina

  • Jumat, 20 September 2019 - 20:21:42 WIB | Di Baca : 990 Kali

SeRiau - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Indonesia dan Malaysia dilaporkan sudah menyebar hingga Filipina. Wilayah yang terdampak paling parah adalah Cebu.

"Tetap di dalam ruangan dan jangan bepergian jika Anda tidak mempunyai urusan mendesak. Selalu tutup jendela dan pintu rumah Anda. Jangan melakukan jogging di luar ruangan karena tubuh akan menyerap lebih banyak polutan jika aktif berkegiatan," demikian isi peringatan Biro Manajemen Lingkungan (EMB) di Central Visayas, seperti dilansir The Manila Times, Jumat (20/9).

Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam di Central Visayas meminta penduduk di Cebu untuk terus mengenakan masker atau kaca mata, untuk melindungi diri dari paparan kabut asap yang berbahaya.

Pada Selasa lalu, seorang lelaki dilaporkan dibawa ke rumah sakit karena batuk parah diduga akibat terpapar kabut asap. Menurut EMB, kabut asap bisa memicu penyakit pernapasan dan jantung.

Dari data yang dilansir EMB pada Rabu lalu, tercatat kandungan partikel polutan di udara mencapai 56 mikrogram per kubik meter. Nilai itu sudah melewati batas aman 50 mikrogram per kubik meter.

Karena debu polutan sangat kecil, maka mereka akan berada di udara dalam jangka waktu lama. Jika terhirup, maka partikel itu bisa menetap di paru-paru.

Jejak kabut asap akibat karhutla juga terdeteksi sudah sampai ke Thailand bagian selatan. Penduduk setempat mengeluhkan kondisi udara yang tidak sehat dan harus menggunakan masker sepanjang hari.

Lembaga penelitian Pemantau Kabut Asap Selatan Thailand sudah menerbitkan peringatan bagi warga setempat. Mereka menyatakan penduduk di wilayah Songkhla, Satun, Yala dan Pattani supaya untuk sementara waktu tidak berkegiatan atau mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Menurut pemerintah setempat, tingkat polusi udara akibat kabut asap semakin meningkat sejak 5 September lalu. Kondisinya semakin buruk dalam beberapa hari belakangan.

Direktur Biro Lingkungan Wilayah 16 di Songkhla, Thananchai Wannasuk, menyatakan kandungan polutan di udara akibat kabut mencapai 100 mikrogram per meter kubik. Jumlah itu dua kali lipat dari batas yang ditetapkan Thailand.

Dia menyatakan kandungan partikel polutan di Songkhla berjumlah 104 mikrogram pada pukul 13.00 waktu setempat. Satu jam kemudian nilainya turun mencapai 100 mikrogram.

Sedangkan kandungan polutan di Yala mencapai 106 mikrogram pada pukul 13.00 waktu setempat. Sedangkan satu jam kemudian nilainya turun menjadi 98 mikrogram. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar