Harga Emas Antam Turun Jadi Rp758 Ribu per Gram di Awal Pekan

  • Senin, 09 September 2019 - 12:50:20 WIB | Di Baca : 1108 Kali

 

SeRiau - Harga jual emasPT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berada di posisi Rp758 ribu per gram pada Senin (8/9) atau turun Rp1.000 dari Rp759 ribu per gram pada Minggu (8/9). Sementara harga pembelian kembali (buyback) turun Rp2.000 dari Rp684 ribu per gram menjadi Rp682 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp403,5 ribu, 2 gram Rp1,46 juta, 3 gram Rp2,17 juta, 5 gram Rp3,61 juta, 10 gram Rp7,15 juta, 25 gram Rp17,78 juta, dan 50 gram Rp35,48 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,9 juta, 250 gram Rp177 juta, 500 gram Rp353,8 juta, dan 1 kilogram Rp724,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sedangkan harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.516,9 per troy ons atau menguat 0,09 persen pada hari ini. Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot yang menguat 0,33 persen ke posisi US$1.511,8 per troy ons.

Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono melihat ada peluang penguatan harga emas pada hari ini. Ia memperkirakan harga emas dunia bergerak di rentang US$1.505 sampai US$1.525 per troy ons.

"Level psikologis US$1.500 per troy ons hingga minggu kedua bulan ini masih menjadi support kuat. Apalagi, hari ini tidak ada data ekonomi dari Amerika Serikat," ucap Suluh kepada CNNIndonesia.com.

Suluh memaparkan penguatan harga emas akan ditopang oleh beberapa hal. Pertama, belum ada kelanjutan komunikasi antara Amerika Serikat dan China terkait negosiasi perang dagang.

Kedua, pasar masih menanti pengumuman hasil rapat dewan gubernur bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang akan disampaikan pada pertengahan bulan ini. Ketiga, pasar masih menyimpan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan resesi sampai akhir kuartal III 2019.

"Faktor yang membuat harga emas turun hanya ketika ketiga hal itu tidak terjadi. Namun, aksi profit taking juga perlu diwaspadai ketika harga emas sudah sangat tinggi seperti saat ini," terangnya. 

 

 


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar