Anies soal Tender Mahal Stadion BMW: Sesama BUMN Kok Rebutan?

  • Senin, 09 September 2019 - 12:45:53 WIB | Di Baca : 1102 Kali

 

SeRiau -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku heran dengan dugaan isu kejanggalan dalam proyek tender pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) atau yang dikenal dengan Stadion BMW.

Padahal menurutnya tender proyek itu murni diikuti oleh para kontraktor pelat merah alias BUMN.

"Ini sesama BUMN kok rebutan? Ini BUMN, sama-sama negara. Pasti panitia juga sudah mengikuti prosedur. Jadi saya kemarin mendengar ketika BUMN ada rebutan, saya heran," kata Anies di Monas, Senin (9/9).

Karena diikuti oleh para perusahaan pelat merah, Anies berpendapat harusnya semua berfokus kepada kepentingan umum dalam membangun negara. Menurut Anies, siapapun yang mendapatkan tender tersebut maka pembangunan pun sepenuhnya dilakukan untuk negeri.

"Maka siapa pun yang mendapatkan tugas sesungguhnya dua-duanya milik negara. Bolehlah kita lihat lebih jauh, ini sama-sama BUMN justru saling support, kalau detil prosedur ke panitia saja," ujar dia.

Anies menambahkan berapapun uang yang dikeluarkan oleh pemerintah akan dikelola kembali oleh pemerintah. Pembangunannya pun dilakukan oleh pemerintah sendiri.

Dengan adanya isu ini, Anies menilai bahwa pembangunan pun berpotensi terhambat.

"Berapa pun uang yang diberikan uangnya milik negara, jadi justru barang yang harus kita koreksi lagi, kurang sehat, masak sesama BUMN saling jegal, ini anak bangsa yang mau membangun untuk bangsa tapi saling jegal yang nanti bisa menunda pembangunan," tegas dia.

Diketahui, Kerjasama Operasional (KSO) Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PT PP terpilih sebagai pemenang tender pembangunan stadion BMW dengan penawaran Rp 4,08 triliun.

Padahal, KSO yang dipimpin oleh PT Adhi Karya menawarkan harga lebih murah yakni sebesar Rp3,78 triliun.

Sejumlah warganet pun meramaikan hasil tender itu sambil mempertanyakan kenapa DKI memenangkan tender yang lebih mahal Rp300 miliar. 

 

 


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar