Sanchez-Mkhitaryan Dibuang ke Italia

  • Rabu, 04 September 2019 - 05:29:55 WIB | Di Baca : 1004 Kali

SeRiau - Pada Januari 2018 lalu, sebuah transfer sensasional terjadi di Inggris. Arsenal dan Manchester United saling bertukar pemain. Potret buruk aksi tukar guling pemain antardua klub.

Alexis Sanchez menuju Old Trafford. Sebagai gantinya, kubu tim Meriam London mendapatkan Henrikh Mkhitaryan. Arsene Wenger, pelatih the Gunners kala itu, menyambut positif pertukaran ini. "Kami mengganti pemain yang sangat bagus, dengan pemain kelas dunia lainnya," kata Wenger, dikutip dari Soccerway, beberapa waktu lalu.

Sah-sah saja jika Wenger berpikir demikian. Jika dari sisi bisnis, klub pemilik Stadion Emirates mendapatkan nilai lebih. Pasalnya, pertukaran ini terjadi, saat kontrak Sanchez bersama Arsenal tersisa beberapa bulan lagi. Berbeda dengan Mkhitaryan yang masih dua setengah tahun lagi dengan Manchester United. 

Waktu terus berjalan. Keduanya mulai menjalani petualangan di klub baru. Apa yang terjadi di luar ekpekstasi. Terutama Sanchez. Mendapat bayaran 12 juta euro per musim, penyerang tim nasional Cile ini tampil melempem di Iblis Merah. Suara-suara bernada kritikan pada eks pemain Barcelona itu mulai nyaring terdengar.

Salah satunya dari Patrice Evra. Mantan bek kiri Manchester United itu mempertanyakan motivasi Sanchez bergabung dengan anak-anak Old Trafford. Ia menyinggung pendapatan besar yang diterima sang penyerang.

Perlahan tapi pasti, performa Sanchez mengalami penurunan. Menjelang musim 2019/2020 bergulir, rumor Sanchez bakal dilepas Manchester United nyaring terdengar. Isu tersebut akhirnya menjadi kenyataan. Iblis Merah melepas yang bersangkutan ke Inter Milan dengan status pinjaman. 

Selama satu setengah musim, sosok yang pernah berkostum Udinese hanya mencetak lima gol untuk Manchester United dari 45 pertandingan. Itu terjadi di berbagai ajang. Sanchez menerima kenyataan tak lagi bersama salah satu tim terbesar Negeri Ratu Elizabeth.

Secara pribadi, ia merasa tak melakukan kesalahan. Ia hanya ingin bermain secara konsisten. Namun, kesempatan tersebut, tak diperolehnya di Manchester United.

"Jika mereka membiarkan saya bermain, saya akan melakukan yang terbaik. Terkadang saya tampil selama 60 menit, kemudian saya tidak tampil pada pertandingan berikutnya. Saya tidak tahu mengapa," ujar Sanchez, dikutip dari BBC Sport.

Pelatih Inter, Antonio Conte berhasrat mengembalikan Sanchez ke level terbaik. Level seperti yang ditunjukkan sang penyerang ketika membela Barca dan Udinese. Pun, saat berseragam Arsenal.

Cerita sedikit berbeda dialami Mkhitaryan. Sebenarnya, penampilan kapten tim nasional Armenia itu bersama Arsenal tak bisa dibilang buruk. Sepanjang musim 2018/2019, ia tampil dalam 38 laga di berbagai ajang, dan mencetak enam gol.

Pemain baru AS Roma Henrikh Mkhitaryan berselfie dengan pendukungnya setibanya di bandara Leonardo Da Vinci Rome di Fiumicino, Italia.

Bahkan saat musim ini bergulir, Mkhitaryan sempat membela London Merah dalam tiga pertandingan. Namun pelatih Arsenal Unai Emery mengambil keputusan berbeda. Tampaknya Emery lebih mempercayakan pemain muda di area gelandang serang Arsenal.

Mkhitaryan akhirnya dilepas ke AS Roma. Kubu I Lupi meminjam sosok yang pernah berkostum Borussia Dortmund itu. Tak ada opsi mempermanenkan status pesepak bola berusia 30 tahun tersebut.

Artinya, masih ada peluang, Mkhitaryan balik lagi ke London. Meski demikian, yang bersangkutan mengaku menikmati proses kepindahan ini. Ia merasa mendapatkan kesempatan besar memulai babak baru dengan klub hebat lainnya.

"Saya tahu klub ini, dan saya yakin kami bisa mencapai hal-hal besar secara bersama," ujar pemain bernomor punggung 77 dalam laman resmi AS Roma.

Itulah sedikit kisah dari perjalanan karir Sanchez dan Mkhitaryan. Mereka menjadi bagian dari pertukaran klub masing-masing. Kini keduanya seperti dibuang oleh para Raksasa Inggris ke Negeri Spageti. (**H)


Sumber: REPUBLIKA.CO.ID





Berita Terkait

Tulis Komentar