Gertak Kim Jong-un hingga China 'Binasakan' Pedemo Hong Kong

  • Kamis, 08 Agustus 2019 - 07:07:17 WIB | Di Baca : 1082 Kali

SeRiau - Kabar internasional pada Rabu (7/8) diramaikan dengan berbagai isu, mulai dari gertakan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan hingga ancaman China untuk "membinasakan" para demonstran di Hong Kong.

1. Kim Jong-un: Korut Luncurkan Rudal untuk Peringati AS-Korsel

Kim Jong-un akhirnya angkat bicara soal peluncuran serangkaian rudal balistik Korut dalam beberapa pekan belakangan.

Ia mengatakan bahwa semua uji coba itu dilakukan untuk memperingati AS dan Korsel agar menghentikan latihan militer gabungan.

"Kim Jong-un menyatakan bahwa tindakan militer merupakan cara untuk mengirimkan pesan dan peringatan keras terhadap latihan militer gabungan yang sedang berlangsung antara otoritas AS dan Korsel," demikian pernyataan pemerintah Korut melalui kantor berita KCNA.

Kim mengancam bakal terus melakukan uji coba nuklir jika AS dan Korsel tak menghentikan latihan militer gabungan.

Menurut Kim, perundingan denuklirisasi tak dapat berjalan beriringan dengan latihan militer. Selama 

Selama ini, Korut menganggap latihan gabungan AS-Korsel tersebut sebagai upaya untuk menginvasi negaranya.

2. Gelombang Panas Jepang Renggut 57 Nyawa, 18 Ribu Orang Sakit

Selain Korut, kabar kawasan Asia juga datang dari Jepang yang tengah dilanda gelombang panas sejak akhir Juli lalu.

Setidaknya 57 orang tewas dan 18 ribu lainnya dirawat di rumah sakit akibat gelombang panas ini.

Menurut Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana Jepang, tekanan tinggi di Jepang menyebabkan panas ekstrem di sebagian besar wilayah negara.

Mereka pun mengimbau agar warga tetap mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh dan berusaha untuk berada di dalam ruangan sejuk.

3. China Ancam Pedemo Hong Kong: Yang Bermain Api Akan Binasa

China akhirnya melontarkan ancaman keras terhadap para demonstran yang memicu kericuhan di Hong Kong selama dua bulan belakangan.

Mereka mengancam bakal mengambil tindakan tegas dan memperingati para demonstran agar tidak bermain api.

"Kami ingin menegaskan kepada kelompok kecil yang amoral dan para pelaku kekerasan dan pasukan kotor di belakangnya bahwa mereka yang bermain api akan binasa karenanya," ujar juru bicara Kantor Kabinet China untuk Urusan Hong Kong dan Macau, Yang Guang, seperti dilansir AP.

Tentara China di Hong Kong sendiri sudah merilis video yang merekam latihan operasi peredaman massa.

Hong Kong saat ini terus terperosok ke dalam krisis politik terburuk akibat demonstrasi yang memanas sejak awal Juni lalu. 

Berawal dari penolakan rancangan undang-undang ekstradisi, demonstrasi itu pun berkembang dengan tuntutan untuk membebaskan diri dari China. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar