Seragam Siswa Dikelola Sekolah atau Orangtua?, Slamet: Tunggu Agustus, Belum Diputuskan

  • Senin, 29 Juli 2019 - 21:47:40 WIB | Di Baca : 1678 Kali

 

SeRiau - Setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selesai,  sekolah kini dihadapi dengan pakaian seragam sekolah. Apakah pakaian seragam siswa ini dikelola oleh sekolah atau orang tua?

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMAN 5 Pekanbaru H. Slamet, SPd, belum bisa memastikan apakah dikelola oleh sekolah atau orangtua. Sebab, terkait pakaian seragam siswa belum bisa diputuskan sekarang ini.

" Tunggu Agustus saja. Sebab pakaian seragam ini harus dibicara dulu sama komite dan orangtua siswa. Agustus baru bisa diambil keputusan apakah dikelola sekolah atau orangtua," kata Slamet, Senin, (29/7) di Pekanbaru

Selain dibicarakan dulu dengan komite dan orangtua siswa, kata Slemet, juga akan di bicarakan dulu bersama MKKS SMA Negeri Kota Pekanbaru guna menyamakan keputusan apakah pakaian seragam siswa ini dikelola sekolah atau  orangtua." Kita rapat dulu dengan MKKS SMA pada agustus ini. Setelah itu baru dengan orangtua siswa," katanya.

Pembuatan seragam sekolah, menurut Slamet, ada plus minusnya. Jika dikelola sekolah, nilai plusnya, pakaian seragam siswa baik dari segi modelnya sama dan kualitas bahanya bagus. Berbeda jika dibeli dipasaran, sudah pasti model baju setiap siswanya berbeda. Begitu juga dengan harga lebih murah kalau dikelola sekolah karena membuatnya secara kolektif dan bisa diangaur oleh orangtua siswa. Nilai plus lainya, jika seragam siswa dikelola sekolah, maka akan membantu siswa yang kurang mampu. Keluarga yang kurang mampu sangat kebeiratan jika membeli pakaian seragam siswa dengan cara tunai dipasar atau tukang jahit.

" Oleh karena itu, banyak nilai plus jika pakaian dikelola oleh sekolah terutama bagi siswa yang kurang mampu," ujar Slamet.

Sedangkan nilai minusnya jika pakaian seragan siswa dikelola sekolah, kata Slamet, biasanya pakaian siswa agak telat diterima siswa karena ada beberapa hal diantaranya menunggu keputusan orangtua siswa. Selain itu, nilai minusnya lagi, biasanya masih banyak siswa yang belum membayar pakaian seragam sehingga sekolah yang menanggulangi dulu." Bahkan ada juga siswa yang sampai setahun dan dua tahun baru melunasi pakaian. Ini artinya, sekolah menangulangi dulu pakaian siswa ke tukang jahit baju," sebut Slamet. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar