BI Sebut Inflasi Juli Terbakar Pedasnya Harga Cabai Rawit

  • Jumat, 26 Juli 2019 - 18:49:15 WIB | Di Baca : 1193 Kali

SeRiau - Bank Indonesia (BI) menyebut Indeks Harga Konsumen (IHK) pekan keempat Juli 2019 mengalami inflasi 0,23 persen secara bulanan dibanding Juni lalu. Hal ini sesuai dengan survei pemantauan harga nasional yang dilakukan otoritas moneter itu secara berkala.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ini membuat inflasi secara tahunan mencapai 3,23 persen. Angka itu masih lebih rendah dibanding inflasi bulan lalu yakni 3,28 persen.

"Ini artinya bahwa inflasi masih tetap terkendali," ujar Perry, Jumat (26/7).

Perry mengatakan inflasi pada pekan keempat bulan ini disumbang oleh cabai rawit. Dari inflasi bulanan sebesar 0,23 persen, cabai memberi andil sebesar 0,12 persen terhadap inflasi. Artinya, separuh dari inflasi bulan ini disumbang oleh cabai rawit.

Perry mengatakan kenaikan harga cabai rawit berkaitan dengan pola panen yang di luar jadwal seharusnya, sehingga suplainya mengetat. Sementara itu, permintaan cabai rawit dari masyarakat cenderung tidak berubah.

"Masyarakat kan memang maunya cabai yang fresh, tidak bisa menggunakan cabai pasta atau ayam geprek pakai bubuk cabai," jelas dia.

Meski demikian, lanjut Perry, masih ada beberapa komoditas yang menyumbang deflasi seperti tarif angkutan antar kota sebesar 0,08 persen, bawang merah sebesar 0,06 persen, dan tarif angkutan udara sebesar 0,02 persen.

Dengan kondisi tersebut, Perry berharap inflasi harga pangan bergejolak tetap bisa stabil dan tidak menembus angka 5 persen seperti yang terjadi pada 2016 silam.

"Kami yakin inflasi akhir tahun bisa tetap sesuai harapan kami yakni 3,5 persen plus minus 1 persen," lanjut dia.

Sebelumnya, pada Juni lalu, BPS mencatat laju inflasi sebesar 0,55 persen secara bulanan pada Juni 2019. Secara tahunan, inflasi Juni 2019 tercatat 3,28 persen. Adapun inflasi tahun berjalan hingga bulan keenam telah mencapai 2.05 persen.

Inflasi ini dipengaruhi oleh bahan makanan seperti cabe merah dengan andil inflasi 0,20 persen. Kemudian ikan segar 0,05 persen dan selebihnya adalah aneka sayuran seperti tomat sayur, cabai hijau dan lain-lain dengan andil 0,01 persen. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar