Tetangga Indonesia Bakal Terapkan Verifikasi Identitas Berbasis QR

  • Jumat, 05 Juli 2019 - 10:42:39 WIB | Di Baca : 989 Kali

 

SeRiau - Pemerintah Singapura berencana untuk menggunakan kode quick respons (QR code) atau pemindai barcode untuk memverifikasi identitas dan mentransfer data seseorang.

Hal ini untuk mempermudah perusahaan mengakuisisi pelanggannya atau memudahkan pendaftaran pengunjung di berbagai acara.

Platform yang disebut SG-Verify ini rencananya digunakan mulai kuartal ketiga tahun ini, sebagai bagian dari inisiatif dari smart nation Singapura.

Nantinya, The National Digital Identity (NDI) akan difungsikan sebagai credential digital umum yang ditransaksikan dengan sektor publik dan privat atau swasta.
Pihak swasta pun bisa memanfaatkan NDI untuk membangun layanan baru dan meningkatkan pengalaman pengguna serta keamanan layanan.

SG-Verify akan memfasilitasi setiap kasus penggunaan yang memerlukan identifikasi, menurut pernyataan resmi GovTech, lembaga pemerintah yang fokus pada pengembangan teknologi Singapura.

Selain itu, SG-Verify diposisikan sebagai platform sensor nasional yang dinilai akan meningkatkan kemampuan berbagai pemegang kepentingan dalam pengumpulan, berbagi, dan analisis data serta membantu lembaga pemerintah menyediakan layanan yang lebih pre-emptive dan responsif.

GovTech percaya SG-Verify sejalan dengan proyek lamppost- as- a- platform yang juga direncanakan beroperasi pada kuartal III 2019.

Proyek ini akan menguji coba kelayakan tiang-tiang lampu di jalan untuk memberikan konektivitas dan daya bagi berbagai sensor. Uji coba akan dilakukan di One-North dan Geylang untuk mendukung aplikasi kota, mobilitas, dan keamanan.

Tahun ini, pemerintah Singapura telah mengalokasikan S$2,7 miliar atau Rp28,17 triliun untuk mendanai proyek-proyek teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di negeri tetangga Indonesia tersebut.

Lebih dari 60 persen nilai tender TIK sektor publik disasarkan untuk mengembangkan layanan digital pada platform-platform sejenis SG-Verify, di mana mayoritas (lebih dari 80 persen) pelaku tender merupakan usaha kecil dan menengah (UKM).

Dalam pernyataannya, GovTech mengatakan kepuasan warga Singapura terhadap layanan digital pemerintah meningkat dari 73 persen menjadi 78 persen, dan kepuasan sektor privat naik dari 64 persen menjadi 69 persen pada tahun lalu.

Ini diketahui lewat survei tahunan untuk menilai 20 layanan digital pemerintah terbaik di Singapura, di mana 1.500 warga dan 1.600 pebisnis disurvei melalui wawancara tatap muka dan telepon.

 

 


Sumber VIVA.co.id





Berita Terkait

Tulis Komentar