Kontroversi Puma Jadi Sponsor Sepakbola Israel

  • Senin, 17 Juni 2019 - 05:10:25 WIB | Di Baca : 1119 Kali

SeRiau - Perusahaan perlengkapan olah raga Jerman, Puma terancam boikot setelah resmi menjadi sponsor asosiasi sepakbola Israel (IFA).

Sejak akhir 2018, Puma telah menandatangani kontrak untuk empat tahun dengan IFA, termasuk dengan 6 klub sepakbola komunitas di Judea dan Samaria.  Puma  menggantikan posisi pesaing mereka, Adidas yang sebelumnya mengikat kontrak selama 10 tahun.

Adidas kemudian memutuskan mengakhiri kontrak dengan IFA karena adanya ancaman boikot serupa.

"Isu utama adalah klub-klub yang bersangkutan diijinkan oleh IFA untk bermain di wilayah tepi barat  yang merupakan wilayah sengketa internasional secara hukum internasional mau pun aturan FIFA," demikian ajakan gerakan boikot atas dukungan Puma (DBS).

"Berdasarkan kesepakatan dengan IFA, Puma bukan hanya membuat situasi ini seperti normal, namun juga mengambil keuntungan dari sitausi ini.  Lebih buruk lagi, dengan menjadi sponsor timnas Israel, Puma telah membantu negara tersebut menggunakan popularitas global sepakbola dan kesertaannya di kompetisi Eropa dan internasional untuk memperkuat citra di dunia internasional serta citra sebagai negara yang normal."

Pada beberapa laman pro DBS, ajakan untk melakukan  gerakan boikot didukung oleh sekitar 200 klub sepakbola Palestina dan atlet Palestina termasuk kapten timnas Palestina, Abdullatef Buhdari dan anggota timnas puteri, Aya Khattab.

Sementara kelompok pro Israel yang menyebut diri mereka "StandWithUs," mengecam ajakan boikot ini dengan mengirim pesan melalui akun twitter mereka dengan menyebut bahwa olahraga seharusnya menyatukan masyarakat, sementara DBS justru memecah belah. (**H)


Sumber: Kompas.com





Berita Terkait

Tulis Komentar