Polri: Penangkapan Perusuh Aksi 22 Mei Adalah Langkah Preventive Strike Kami

  • Senin, 27 Mei 2019 - 21:44:33 WIB | Di Baca : 1112 Kali

SeRiau - Kepolisian bersyukur dengan penangkapan enam tersangka terkait dengan kerusuhan 21-22 Mei yang telah merencanakan untuk membunuh empat pejabat negara dan pimpinan lembaga survei.

Menurutnya, hal itu merupakan langkah nyata Polri dalam mengamankan gerakan aspirasi rakyat.

"Dari rangkaian itu semua, bayangkan kalau misalnya kami tidak bergerak cepat, ini pihak yang kami sudah antisipasi preventive strike," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, M Iqbal di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (27/5).

Sekadar informasi, kepolisian baru-baru ini telah menangkap enam tersangka, yakni HK, AZ, IR,TJ, AD, dan AF. Rencananya, enam tersangka tersebut akan membunuh empat pejabat negara dan satu pimpinan lembaga survei meski identitas calon korban tak diungkap ke publik.

Para pelaku, kata Iqbal, sudah merencanakan tempat eksekusi penembakan dengan memfoto titik-titik yang menjadi target. Selain itu, para tersangka juga sudah melakukan mapping lokasi sebelum melancarkan aksi. 

"Allah mungkin sayang kepada negara, karena ketika itu terjadi yaitulah settingnya bahwa negara ini akan goyang, tapi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, insyaallah akan tetap sayang kepada negara Republik Indonesia sehingga kami diberi kekuatan, jalan untuk melakukan upaya-upaya pengungkapan," tuturnya.

Enam tersangka ini dikatakan berbeda dengan kelompok-kelompok lain yang telah ditangkap sebagai penunggang aksi unjuk rasa 21-22 Mei.

"Kami tidak tahu kelompok lain yang sudah lolos, ini sangat berbeda dengan apa yang disampaikan Bapak Kapolri dan Bapak Menkopolhukam. Beda, fakta hukumnya beda, tersangkanya beda, senpinya berbeda," tuturnya.

Ia menduga, kelompok tersebut merupakan bagian kelompok teroris yang sebelumnya sudah ditangkap beberapa hari sebelum tanggal 21-22 Mei oleh kepolisian, di mana pelakunya ingin memanfaatkan momentum tersebut. 

"Karena memang demokrasi itu menurut pahamnya, yaitu kafir, tidak sepaham. Itu sudah tiga kelompok penunggang gelap aksi, bisa saja kelompok-kelompok lain yang belum berhasil kami tangkap dan kami identifikasi," tandasnya. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar