Massa Menyemut Depan Gedung KPU, Aksi di Bawaslu Sempat Panas

  • Selasa, 21 Mei 2019 - 15:48:57 WIB | Di Baca : 1427 Kali

 


SeRiau - Sejumlah massa aksi mulai berdatangan ke depan Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat dekat dengan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mereka berkumpul di dekat pagar beton dan kawat berduri tepat di depan Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta.

Massa aksi itu tidak datang berbarengan, tetapi dalam kelompok-kelompok kecil berjumlah dua hingga lima orang. Meski sudah mulai berdatangan sejak pukul 13.30 WIB, jumlah massa yang berkumpul di dekat KPU tidak terlalu banyak.

Kebanyakan dari mereka mengenakan baju putih, peci, serban, kerudung panjang dan gamis. Ada juga beberapa di antara mereka yang mengenakan pakaian hitam ala jawara Betawi. 

Kondisi lalu lintas di Jalan Hos Cokroaminoto terpantau ramai di kedua arah. Sesekali terlihat pengendara yang berhenti untuk mengambil gambar pengamanan di depan gedung KPU.

Personel kepolisian sudah bersiaga sejak tadi pagi. Di depan gedung KPU terdapat kurang lebih 100 personel Sabhara. Belum lagi personel lainnya yang mengamankan wilayah lain.

Sementara itu, salah seorang peserta mengatakan mereka hendak ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terlebih dahulu untuk menggelar aksi. 

"Bawaslu dulu, Bawaslu dulu," kata salah seorang peserta.

Peserta aksi lainnya, Rahman mengatakan mereka bakal kembali ke depan gedung KPU malam hari. Ia mengklaim bakal menginap di dekat gedung KPU.

Unjuk rasa di Bawaslu memanas
Dari massa yang berdemo di depan Bawaslu, suasana unjuk rasa sempat memanas antara massa pendemo dengan aparat keamanan.

"Pak polisi mohon jangan terlalu mendekat kepada kami, dimundurkan sedikit timnya," kata salah satu pendemo.

Kejadian tersebut bermula ketika Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan menaiki salah satu mobil yang digunakan oleh massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat untuk memperingatkan. Aksi itu dilakukan karena massa dianggap terlalu mendekati batas yang sudah ditentukan.

"Saya sudah koordinasi dengan ustaz untuk saling mendukung, kita harus bekerja sama di bulan Ramadan ini agar tidak mengeluarkan amarah," katanya.

Massa tersebut dianggap mengganggu kelancaran arus lalu lintas dari arah Monas menuju Bundaran HI. Namun demikian, massa menganggap bahwa mereka datang berniat untuk melakukan demo kepada pihak Bawaslu RI, bukan gedung-gedung di sekitar Bawaslu RI.

"Surat izin kami kan di depan Bawaslu, tapi kenapa justru ada polisi-polisi, kita bukan mau mendemo Bank Mandiri atau Sarinah," kata salah satu pendemo.

 

 

 


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar