NU DKI Larang Takmir Masjid Tampung Peserta 22 Mei Menginap

  • Ahad, 19 Mei 2019 - 08:48:24 WIB | Di Baca : 1123 Kali

SeRiau - Seluruh takmir masjid yang berada di bawah naungan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama(PWNU) DKI Jakarta dilarang menampung masyarakat yang ingin menginap dalam rangka menghadiri aksi demo di depanKPU pada 22 Mei 2019. 

Instruksi tersebut diterbitkan Lembaga Takmir Masjid (LTM) PWNU DKI Jakarta. Surat instruksi tersebut bernomor 070/A/LTM/-NU/V/2019 yang terbit pada Jumat kemarin (17/5). Surat ditandatangani Ketua LTM PWNU DKI Jakarta Husni Muhsin dan Sekretaris Ahmad Yani.

CNNIndonesia.com telah mendapatkan konfirmasi mengenai instruksi itu lewat nomor telepon yang tercantum dalam kop surat PWNU.

Dalam instruksi, LTM PWNU DKI Jakarta meminta kepada seluruh ketua LTM Pengurus Cabang NU DKI Jakarta agar menginformasikan kepada seluruh takmir masjid perihal hal tersebut.

'Bersama ini kami LTM PWNU DKI Jakarta menginstruksikan kepada seluruh ketua PCNU DKI Jakarta untuk menginformasikan kepada seluruh takmir masjid yang dibawah naungan Nahdlatul Ulama agar menolak kehadiran masyarakat yang ingin bermalam/menginap di masjid tersebut hanya demi menghadiri kegiatan demo di KPU Pusat pada tanggal 21-22 Mei,' mengutip penggalan isi instruksi.

Salah satu alasan NU Jakarta mengeluarkan instruksi tersebut karena masjid adalah sarana beribadah, bukan sebagai tempat politisasi.

Pada 22 Mei 2019, sesuai jadwal pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyelesaikan dan menetapkan perhitungan suara tingkat nasional. Menyikapi agenda tersebut, sejumlah pihak yang terkait dengan Pilpres 2019 ingin menggelar aksi pada hari itu.

Salah satunya Front Pembela Islam (FPI) yang berencana mengadakan acara buka puasa bersama atau ifthar di depan kantor KPU. Acara buka puasa bersama juga sekaligus menuntut KPU agar tidak mengumumkan hasil Pemilu 2019 lantaran dinilai sarat dengan dugaan kecurangan. 

Di lain pihak, kelompok aktivis '98 juga berencana berkumpul di depan kantor KPU pada hari yang sama. Mereka ingin mengawal perhitungan suara yang dilakukan KPU hingga selesai.

Ketua Forum Alumni Rembuk Nasional Aktivis '98 Sayed Junaidi Rizaldi mengklaim sekitar lima ribu orang akan mengikuti aksi tersebut. Pada tanggal 21 Mei, aksi akan dimulai pukul 13.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB tanggal 22 Mei. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar