Chelsea tak Bisa Tandingi City-Liverpool dengan Hukuman FIFA

  • Kamis, 09 Mei 2019 - 01:09:22 WIB | Di Baca : 1029 Kali

SeRiau - Manajer Chelsea Maurizio Sarri menegaskan timnya tidak akan bisa menandingi Manchester City dan Liverpool musim depan kecuali mereka berhasil dalam banding atas larangan bergerak dalam dua jendela transfer. Chelsea berjuang melawan embargo dua jendela transfer yang ditetapkan FIFA setelah badan sepak bola dunia itu menolak banding awal klub ini.  Manajemen Chelsea kini mengajukan kasus larangan transfer kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

"Sulit sekali mengatasi kesenjangan saat ini. Kami harus bekerja, mungkin kami perlu melakukan sesuatu dari bursa transfer," kata Sarri. Chelsea saat ini menduduki peringkat ketiga dengan mengemas 24 poin di bawah City dan 23 di bawah Liverpool.

Pelatih Italia ini prihatin The Blues tidak bisa menjembatani perbedaan 24 poin dengan City kecuali mereka dibolehkan merekrut pemain baru musim ini. Chelsea menolak temuan terakhir FIFA yang membuat klub ini didenda 460 ribu pound untuk 29 pelanggaran aturan transfer internasional. Untuk itu, Sarri pesimistis klubnya bisa bersaing menjadi juara liga musim depan.

"Jadi memang tidak mudah karena level dua besar amat sangat tinggi. Seperti yang kita bisa lihat di Eropa, maka tidak mudah. Tentu saja kami harus bekerja dan kami harus mencoba. Menurut saya kami bisa mengurangi kesenjangan itu," kata dia.

Ia mengaku tak percaya satu tim harus membeli 10 pemain. Menurut dia, Chelsea butuh membeli satu, dua pemain, karena jika tidak akan sangat sulit untuk meningkat cepat. "Saya kira kami adalah tim yang sangat bagus, jadi kami hanya perlu satu, dua pemain, tidak lebih," tegasnya

FIFA telah memastikan untuk menguatkan keputusan larang transfer kepada Chelsea, tapi membolehkan klub London ini membeli pemain di bawah usia 16 tahun. Larangan membeli pemain di atas usia 16 tahun dan hukuman denda masih berlaku, dan ini membuat Chelsea sangat frustrasi. The Blues kini berharap pada CAS untuk mencabut larangan itu, tetapi kemungkinan besar ditentang FIFA, demikian laporan The Independent. (**H)


Sumber: REPUBLIKA.CO.ID





Berita Terkait

Tulis Komentar