Putin Buka Prospek Kewarganegaraan Gabungan Rusia-Ukraina

  • Rabu, 01 Mei 2019 - 06:01:00 WIB | Di Baca : 1244 Kali

SeRiau - Presiden Vladimir Putin membuka kemungkinan kewarganegaraan bersama bagi warga Rusia dan Ukraina, pernyataan yang menambah ketegangan kedua negara.

Putin melontarkan kemungkinan ini setelah perang pernyataan dengan presiden terpilih Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengenai pemberian paspor bagi masing-masing warga negara.

"Saya sudah bilang berulang kali bahwa warga Ukraina dan Rusia adalah saudara. Terlebih, saya percaya bahwa masyarakat kedua negara pada dasarnya adalah satu dengan beragam budaya, bahasa, dan sejarah," kata Putin sambil tersenyum santai kepada wartawan di Moskow pada Senin (29/4).

Ia mengatakan jika Ukraina memberikan paspor kepada warga Rusia, Moskow "akan memberikan paspor dan kewarganegaraan juga kepada warga Ukraina."

Dengan begitu, menurutnya, cepat atau lambat "setiap warga kedua negara akan memiliki kewarganegaraan yang sama."

Putin menganggap Rusia dan Ukraina akan mendapat keuntungan dengan berbagi status kewarganegaraan yang sama.

"Ini harus disambut dengan baik," kata Putin seperti dikutip AFP.

Kisruh pemberian status kewarganegaraan antara kedua negara bermula ketika Putin mengeluarkan dekrit pada pekan lalu.

Dekrit itu berisikan tawaran status kewarganegaraan  bagi warga Ukraina di wilayah timur negara yang dikuasai kelompok separatis.

Kebijakan itu memungkinkan warga di Republik Donetsk dan Lugansk yang dikuasai pemberontak mendapat paspor Rusia dalam waktu tiga bulan setelah mengajukan permohonan.

Langkah Putin tersebut langsung dikecam Uni Eropa yang menyebut hal itu adalah bentuk serangan baru terhadap kedaulatan Ukraina.

Geram dengan serangan Putin, Zelensky juga berjanji menawarkan warga Rusia status kewarganegaraan Ukraina.

"Kami tahu betul hal apa saja yang bisa dialami para pemegang paspor Rusia, yakni hak untuk ditangkap karena melakukan protes secara damai terhadap pemerintah dan hak untuk tidak melangsungkan pemilihan umum yang bebas dan kompetitif," kata Zelensky melalui pernyataannya di Facebook, Minggu (28/4).

"Saya berjanji akan memberikan kewarganegaraan kepada seluruh warga negara yang menderita karena rezim otoriter dan korup, terutama bagi orang-orang Rusia yang paling menderita dari seluruh warga negara manapun."

Zelensky mengatakan salah satu perbedaan antara Ukraina dan Rusia adalah bahwa warganya memiliki "kebebasan berbicara, kebebasan media, dan internet."

Dia ragu warga Ukraina akan menerima tawaran Putin tersebut. Dalam unggahannya di Facebook itu, Zelensky juga memperingatkan Rusia untuk tidak mengancam Ukraina dengan tekanan militer atau ekonomi. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar