Dilarang Orang tua Main PUBG, Remaja 16 Tahun Gantung Diri

  • Ahad, 07 April 2019 - 22:40:45 WIB | Di Baca : 1202 Kali

SeRiau - Seorang remaja berusia 16 tahun asal India nekat mengakhiri hidup. Dia gantung diri setelah dilarang oleh orang tuanya bermain PUBG.

Dikutip dari laman Gulfnews.com, Sabtu (6/4), korban diketahui bernama Kallakuri Sambashiva. Ia tinggal di Malkajgiri, India.

Remaja tersebut mendapat peringatan keras dari kedua orang tuanya agar tak menghabiskan banyak waktu bermain PUBG.

Karena kesal sang anak tak mau diatur, kedua orang tuanya pun melarang Sambashiva untuk bermain gim tersebut.

"Kallakuri biasa bermain PUBG di ponsel dan istri saya, Umadevi melarangnya bermain pada Senin malam," ujar Bharath Raj, ayah dari korban.

"Dilarang ibunya, putra saya marah dan gantung diri di kamarnya," tambah Bharat Raj.

Setelah mengetahui sang anak sudah tergantung, Raj pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Setelah melakukan penyelidikan, polisi lantas membenarkan penyebab tewasnya Kallakuri.

"Orang tuanya sudah beberapa kali memperingatkan dia. Suatu malam, ibunya memperingatkan agar anak ini mempersiapkan diri untuk ujian bahasa Inggris keesokan harinya," kata Reddy, polisi di wilayah tersebut.

"Setelah dilarang main PUBG, dia masuk kamar dan tak keluar lagi. Akhirnya mereka mendobrak pintu dan menemukan anak ini gantung diri dengan menggunakan handuk," lanjutnya.

Gim dengan genre battle royale --atau dengan kata lain perang habis-habisan antar-kombatan hingga menyisakan satu pemenang -- kemudian menjadi perbincangan hangat di banyak negara, termasuk Indonesia, Malaysia dan India.

Ketiga negara itu berencana melarang PUBG setelah pemerintah setempat menilai bahwa gim ini berbahaya dan memberikan dampak buruk bagi generasi muda bangsa.

Wacana tersebut pun menuai kontroversi dari warga masing-masing negara, termasuk para pemain dan penggemar PUBG, serta pihak pemerintah sendiri. Sebab menurut mereka, gim ini tak ada kaitannya dengan sejumlah aksi penembakan yang akhir-akhir ini terjadi di banyak negara. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar