BMKG akan Produksi Alat Pemantau Cuaca

  • Sabtu, 06 April 2019 - 00:29:36 WIB | Di Baca : 1112 Kali

SeRiau - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan Bandara Internasional Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menjadi salah satu bandara yang menggunakan instrumen observasi cuaca otomatis (Automatic Weather Information System) karya anak bangsa.

"Baru kali ini BMKG meluncurkan instrumen karya millenial BMKG," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Saat ini, BMKG baru memproduksi alat tersebut sesuai kebutuhan. "Insya Allah, ke depannya kami akan bekerjasama dengan industri dan perguruan tinggi untuk memproduksi secara massal," katanya.

Selama ini, instrumen cuaca yang terpasang di bandara merupakan produk luar negeri yang diimpor. BMKG sendiri mencatat belum semua bandara di Indonesia memasang instrumen cuaca dari BMKG. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan dari 298 bandara yang ada di Indonesia, baru 180 yang sudah terpasang instrumen cuaca dari BMKG.

"Yang belum ini terutama bandara-bandara perintis, kalau bandara besar sudah pasang," kata Dwikorita, Senin (5/3).

Instrumen ini terpasang di landasan pacu pesawat. Fungsinya adalah untuk membaca cuaca di bandara untuk memberikan kondisi aman atau tidaknya landasan bagi pesawat untuk mendarat maupun untuk terbang. "Instrumen kami memberikan akurasi seratus persen karena terpasang di runway," jelas Dwikorita.

Selain untuk keperluan penerbangan, BMKG juga menyediakan instrumen cuaca untuk keperluan pelayaran. "Jadi selain bandara, kami juga memberikan informasi cuaca untuk pelayaran atau maritim," kata Dwikorita.

Terlihat hal itu, Deputi Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo  mengatakan pihaknya akan menambah instrumen pemantau cuaca untuk maritim di Indonesia bagian tengah dan timur. "Kami akan memasang alat monitoring sistem di luar stasiun maritim yang sudah ada," kata Prabowo. (**H)


Sumber: REPUBLIKA.CO.ID





Berita Terkait

Tulis Komentar