SeRiau - Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, mencurahkan isi hatinya setelah 2,5 tahun berusaha mengatasi masalah di motor YZR M-1. Pria berusia 24 tahun itu mengaku tidak pernah menjumpai masalah sebanyak yang dialami di Yamaha ketika masih membela Suzuki.

Berbagai masalah terus mendera Yamaha sejak 2017. Mulai dari borosnya pemakaian ban, problem pada perangkat elektronik, hingga lemahnya akselerasi motor, membuat tim berlogo garpu tala itu sempat paceklik kemenangan selama 25 balapan beruntun.

Harapan sempat muncul ketika Vinales mampu merebut posisi start terdepan di MotoGP Qatar 2019. Akan tetapi, ternyata YZR M-1 masih menyimpan masalah lainnya. Pembalap asal Spanyol itu masih sulit mengakhiri balapan di podium, bahkan gagal finis di MotoGP Argentina 2019.

“Rasanya sungguh aneh. Saya adalah satu-satunya pembalap Yamaha yang menderita begitu banyak. Saya tidak pernah mengalaminya ketika di Suzuki dan beberapa balapan awal MotoGP 2017. Sejujurnya, sudah 2,5 tahun lebih saya mengalami masalah daya cengkeram ban ini, kecuali di MotoGP Australia 2018,” urai Maverick Vinales, melansir dari Crash, Rabu (3/4/2019).

“Saya sudah berusaha melakukan yang terbaik, berusaha mengubah banyak hal agar mampu tampil cepat. Saya berusaha mengerem lebih dalam, mengerem lebih awal, membuka gas lebih lembut, agresif, mengubah mapping. Hasilnya tetap saja sama. Saya mengalami banyak masalah dengan ban belakang,” keluh pembalap bertinggi badan 171 sentimeter (cm) itu.

Maverick Vinales baru mengoleksi sembilan poin dari dua balapan. Ia tertinggal 36 poin dari pemuncak klasemen sementara kategori pembalap, Marc Marquez. (**H)

Sumber: Okezone