Analisa KPAI Jabar Soal Penyebab Kasus Bayi Dibuang Meningkat

  • Selasa, 02 April 2019 - 00:08:09 WIB | Di Baca : 1347 Kali

SeRiau - Beberapa pekan terakhir, kasus bayi dibuang marak terjadi di wilayah Karawang. Pelaku juga terbilang saat beraksi, membakar dan membuang bayi tak berdosa itu ke tempat sampah.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Provinsi Jawa Barat, Wawan Wartawan, mengatakan kasus bayi dibuang biasanya karena anak yang dilahirkan hasil hubungan gelap. Oleh karena itu, dia meminta kerjasama Pemkab Karawang agar lebih persuasif dan antisipatif.

"Menurut analisa saya banyaknya terjadinya kehamilan di luar nikah, seks bebas yang dilakukan oleh para pemandu lagu, therapis maupun pekerja seks komersial yang memicu banyaknya kasus pembuangan bayi," katanya, Senin (1/4).

Menurut data KPAI, para pekerja ini bukan asli warga Karawang asli. Ada yang berasal dari Subang, Indramayu, Cirebon bahkan Kota Bandung, .

Wawan juga meminta masyarakat lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Kalau di lingkungan ditemukan wanita hamil tanpa keluarganya agar melapor ke aparat desa/kelurahan setempat untuk dilakukan pemeriksaan.

"Untuk itu KPAI mengimbau kepada orangtua untuk terus memonitor anak kita terutama anak perempuan jangan sampai terjadi perilaku seksual di luar nikah yang mereka lakukan," jelasnya.

Selain itu, kesulitan ekonomi menambah sebab orangtua membuang buah hatinya. Ditambah lagi, tidak adanya pernikahan yang sah.

"Pembuangan bayi ini akibat dari hubungan seksual yang dilakukan di luar nikah yang terjadi akibat kecelakaan, yang terjadi akibat risiko dari pekerjaan mereka sebagai pekerja seks komersial maupun pemandu lagu, " kata Wawan.

KPAI berharap polisi segera mencari dan menangkap pelaku pembuang bayi yang tidak berdosa dan melakukan pendalaman terkait motif kasus ini.

"Pihak kepolisian segera menangkap orang tua yang membuang darah dagingnya," jelas Wawan.

Polisi Selidiki Kasus Bayi Dibuang di Sungai Ciherang

Untuk kasus pembuangan bayi di bantaran sungai Ciherang, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur Karawang, sedang dalam penyelidikan. Diduga bayi tersebut dibuang pelaku dalam keadaan hidup di tempat sampah sehingga sebagian tubuhnya terbakar.

"Pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan dan mencari (memeriksa) saksi-saksi yang melihat. Iya masih diselidiki," ujar Kapolsek Telukjambe Kompol Ahmad Mulyana.

Mulyana belum bisa memastikan motif pembuangan bayi yang terbakar di bagian tangan dan kakinya serta sebagian tubuhnya, namun yang pasti bayi diduga baru dilahirkan karena tali ari-arinya masih menempel dengan bungkusan kain.

"Petugas masih menyelidiki siapa orang yang tega membuang bayi perempuan tersebut," katanya.

Kapolsek Telukjambe Timur menegaskan tiga saksi yang pertama kali menemukan bayi terbakar sudah dimintai keterangan. Saksi mencurigai seorang pria pengemudi motor yang sempat berada di lokasi penemuan bayi. Bayi itu diduga dibuang malam hari dan tubuhnya dibalut kain.

"Dari keterangan saksi ada seorang lelaki pakai motor membuang bungkusan kain dan ini masih dalami polisi," kata dia.

Kini jasad bayi sudah dievakuasi ke RSUD Karawang untuk dilakukan visum. Sebelumnya warga menemukan bayi dalam keadaan terbakar di bekas bakaran sampah pinggir tanggul irigasi Kalimalang Dusun. Ciherang Rt. 003/007 Desa Wadas Kecamatan, Telukjambe Timur, Karawang. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar